Aksi LSC Dinilai Tidak Menghargai Kaum Perempuan
detaktangsel.com TANGSEL - Ciputat geger, mahasiswa seolah kehilangan marwah. Pasalnya, Beberapa oknum yang mengatasnamakan dirinya sebagai mahasiswa dan tergabung dalam Lingkar Studi Ciputat (LSC) melakukan demontrasi hanya dengan menggunakan balutan bikini di depan Istana Negara, Jakarta (10/09)dengan tuntutan agar Jokowi-JK mundur dari jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden dikarenakan mereka telah gagal menepati janji politiknya. Bagi beberapa kalangan mahasiswa dinilai tidak menghargai kaum perempuan.
Seperti halnya, Ulfiana, Mahasiswi Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pegiat Kajian di PIUSH, Kabid Diklat Kohati Cabang Ciputat baginya, demo bukan berarti tidak dibenarkan namun caranya yang acapkali menjadi kritikan. Ciputat yang kental dengan tradisi intelektualnya seolah kehilangan identitas karena kelakuan beberapa oknum yang sama sekali tidak mencerminkan intelektualitasnya. Pakaian bikini yang lazim dipakai perempuan seolah menjadi simbol bahwa kelemahan, sebagaimana Jokowi-JK yang tidak kuasa merealisasikan janji kepada rakyatnya.
Ulfiana juga melanjutkan, demontrasi yang dilakukan oleh LSC baginya juga tidak mencerminkan sebutan mahasiswa sebagai agen perubahan (Agent of Change) dan aksi mereka dapat disimpulkan bahwa perempuan menurutnya adalah lemah dan tidak berdaya.
"Aksi mereka tersebut berarti mendiskriminasikan perempuan dan hal yang tak lazim dilakukan oleh seorang yang disebut sebagai agent of change yakni agen perubahan. Apa guna seorang pandai beretorika jika ia tidak bisa menghargai seorang perempuan yang sangat dekat dengan kehidupannya. Ibu mereka yang melahirkan dengan sekuat tenaga atau bahkan kelak istrinya yang akan senantiasa mendampingi di kala bahagia dan susah. Dari hal itu, bukankah perempuan adalah sosok yang sangat kuat. Bahkan kemajuan suatu negara itu terletak di tangan seorang perempuan. Bagaimana tidak, ia yang akan mencetak putra-putrinya menjadi generasi penerus bangsa," lanjut Ulfiana.
Dikatakannya, tindakan yang dilakukan oleh LSC itu tidaklah patut untuk dilakukan. Karena selain menciderai dunia mahasiswa yang mencerminkan sosok yang memiliki intelektual tinggi, mereka juga menciderai kultur bangsa yang sangat menjunjung tinggi sikap saling menghargai sesama.
"Memakai bikini saat demo dengan alasan karena memiliki simbol kelemahan adalah sebuah bentuk pelecehan bagi seorang perempuan. Ditambah lagi mereka tidak mencerminkan budaya Ciputat yang sarat akan intelektualnya," ujarnya.
Kegiatan demo yang sangat dekat dengan dunia mahasiswa yang kental akan idealismenya tersebut patut untuk dipertanyakan ulang. Idealisme bukan berarti asal turun ke jalan dengan mengkritik kebijakan pemerintah yang belum terealisasikan namun juga harus memperhatikan cara-cara yang digunakan agar tidak ada satu pihak pun yang merasa tidak dihargai atau bahkan dilecehkan oleh sesama, pungkasnya.