”Literasi membaca sudah terasa di lingkungan anak-anak,” kata Airin dalam Rakor Taman Bacaan Masyarakat Tangerang Selatan dengan Tema Strategi meningkatkan Eksistensi TBM pada masa Pandemi Covid-19 di Gedung Perpustakaan Tangsel, Ciater, Serpong. Selasa (22/9)

Airin menambahkan bahwa tentu saja di masa pandemi ini, lebih sulit untuk membuat sebuah program yang bisa meningkatkan kesadaran literasi masyarakat. Karena itu pemerintah serta aktivis membaca harus mampu berinovasi. Agar kesadaran literasi bisa terus meningkat.

Airin mengisahkan perjuangannya membangun TBM di Kota Tangerang Selatan yang mana belum dianggarkan. ”Pada saat itu, salah satu cara adalah mendorong masyarakat untuk mau membuat TBM di rumahnya, ada yang di ruang tamunya atau dimanapun,” kata dia.

Airin menganggap bahwa TBM yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Tangsel sudah sangat mumpuni untuk membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan pendidikan literasi.

“Tinggal bagaimana kami terus mendorong masyarakat untuk melakukan inovasi terhadap TBM-nya,” kata Airin

Sementara untuk memfasilitasi pengurus TBM Kota Tangsel akan dibuatkan ruang sekretariat yang mana sudah direncanakan oleh OPD terkait sebagai pengadaan di akhir tahun 2021 mendatang.

Karena itu dalam kesempatan yang sama dirinya menitipkan TBM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Sebagaimana dua OPD yang berperan besar dalam proses peningkatan pendidikan literasi.

”Meningkatkan literasi masyarakat bukan hanya tugas pimpinan daerah. Jadi TBM ini terus diberdayakan, supaya anak-anak kita bisa tahu dan bisa memiliki wawasan literasi yang banyak,” kata dia. (humastangsel-kominfo)