"Januari 2015 sudah bisa dioperasikan. Dishub sudah berkoordinasi dengan dengan Organda Tangsel serta dari Solidaritas Masyarakat Kota Tangsel untuk rute yang dilewati oleh Trans Anggrek," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tangsel Sukanta, Jumat (19/12).

Terkait potensi konflik dengan angkutan umum yang sudah ada, Sukanta mengatakan pihaknya sedang melakukan sosialisasi terkait uji coba Trans Anggrek terhadap para sopir angkot. "Ya kita lakukan sosialisasi terlebih dahulu agar tidak terjadi gesekan dengan sopir angkot,"ungkapnya.

Adapun perihal jarak waktu berangkat antarbus, Sukanta memastikan maksimal 15 menit. Waktu maksimal ini ditentukan untuk mempersingkat waktu tunggu penumpang. Untuk armada Trans Anggrek tersebut, kata Sukanta, pihkanya menyediakna 15 bus plus bantuan 10 armada dari Kementerian Perhubungan.

"Saat uji coba kami gratiskan biaya perjalanan sampai nanti dikelola oleh pihak ketiga. Untuk armada bus, kami menyediakan 15 bus, 10 bantuan dari Kementerian Perhubungan,"katanya.

Sementara itu, Ketua Organda Tangsel Yusro Siregar mengatakan masih ada beberapa jalur Trans Anggrek yang bersinggungan dengan angkutan umum. Bahkan ada jalur yang 100 persen dilewati bus ini.

"Kita berharap Trans Anggrek tidak menyerobot trayek angkot yang sudah ada. Kalau bisa, rute Trans Anggrek ini harus melewati jalur perumahan serta jalur yang mana belum dilewati oleh angkot,"ujarnya.

Yusro menambahkan, pihaknya beserta Dinas Perhubungan sedang berupaya menemukan jalan keluar agar Trans Anggrek serta angkutan umum lain bisa berdampingan. "Ya semoga dapat ditemukan jalan keluar akar permasalahan tersebut,"ungkapnya.