Diketahui, program asuransi ini tak hanya berlaku saat anggota Tagana berjibaku dalam penanganan bencana. Kegiatan di luar kebencanaan juga, ternyata mendapat jaminan dari asuransi tersebut.

"Contohnya saat anggota Tagana jatuh dari motor. Mereka bisa mengklaim ke perusahaan asuransi," kata Pembina Tagana Banten, Muhammad Bangkit ditemui usai kegiatan Pembinaan dan Penyiapan Tagana Kabupaten maupun Kota se-Provinsi Banten 2014 di Puspiptek, Setu, akhir pekan kemarin.

Nilai klaim asuransi, menurutnya mirip dengan program asuransi kebanyakan. Misalkan saat anggota Tagana sakit, dapat mengklaim ke asuransi sebesar Rp1 juta.

"Meninggal atau cacat pun bisa. Nilainya kalau tidak salah Rp10 juta," ujar Bangkit.

Sementara itu, Koordinator Tagana Banten Andika Hazrumy mengatakan program asuransi tersebut sebagai wujud peningkatan kesejahteraan bagi anggota Tagana.

"Tiap anggota Tagana ini sudah dijamin asuransi. Ini juga sebagai stimulan agar Tagana terus bersemangat menjadi mitra Pemprov dalam menanggulangi masalah kebencanaan," beber Andika.

Putra mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini menambahkan, tahun depan Tagana bakal melakukan perekrutan anggota baru sebanyak 114 anggota. Perekrutan dilakukan untuk penguatan Tagana di daerah.

"Targetnya, minimal satu anggota Tagana untuk satu desa," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Andika juga meminta Plt. Gubernur Banten Rano Karno untuk menjadi pembina Tagana Banten.

"Sudah saatnya Pak Plt Gubernur menjadi Pembina Tagana. Saya juga usulkan agar Tagana dibuatkan Pergub (Peraturan Gubernur) agar setiap program yang ada berjalan dengan baik," kata Andika lagi.

Menjawab permintaan Andika Hazrumy, Rano Karno mengaku siap menjadi Pembina Tagana. Terlebih menurutnya, Tagana memiliki tugas mulia dalam penanganan bencana di berbagai daerah.

"Kita tahu, Banten ini terutama Banten Selatan seperti Pandeglang dan Lebak rawan bencana, terutama bencana longsor. Keberadaan Tagana sangat dibutuhkan di Banten," jelasnya.