Fraksi Gerindra-PAN Sebut Saidun Mencederai Bhineka Tunggal Ika di Tangsel
Detaktangsel.com SETU - Kasus pesan berbau SARA yang di lontarkan Lurah Benda Baru, Pamulang, Saidun, benar-benar membuat sejumlah pihak terkejut. Hal itu juga dirasakan ketua Fraksi Gerindra-PAN DPRD Kota Tangsel, Ahmad Syawqi.
Pasalnya, Lurah Saidun baru saja lolos dari jerat hukum insiden SMAN 3 Kota Tangsel bebeberapa waktu lalu. Dengan adanya insiden SMAN 3 Kota Tangsel tersebut, Ahmad Syawqi menganggap Lurah Saidun akan kapok. Namun faktanya, Lurah Saidun malah melempar isu SARA di grup WhatsApp ta'lim pengajian pada pelaksanaan tahapan Pilkada Kota Tangsel.
"Ternyata ada yang lain, harapan saya pribadi ini menjadi yang terakhir kita mendengar hal seperti ini (pesan berbau SARA-red). Saya tadinya awalnya Komisi II tidak mau bertemu lagi pak lurah Saidun pasca (insiden) sekolah, ternyata maraton, ada dugaan ujaran kebencian," kata Syawqi di DPRD Kota Tangsel, Kamis (8/10/2020).
Soal pesan berbau SARA yang dilontarkan Lurah Saidun, Syawqi mengaku bisa saja menyebutkan satu per satu pasal per pasal dan ayat per ayat yang telah dilanggar oleh Lurah Saidun. Namun, Syawqi menyerahkan persoalan tersebut ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tangsel yang menjadi mitra Komisi I DPRD Kota Tangsel.
"Saya bisa sebutkan pasal per pasal, ayat per ayat yang dilanggar Lurah Saidun, saya hanya pertanyakan bagaimana komitmen BKPP terkait positioning, setelah kejadian ini (pesan berbau SARA) apa sikap BKPP. Karena BKPP adalah mitra Komisi I DPRD," terang Syawqi.
Menurutnya, BKPP mempunyai pengawasan terhadap ASN. Jika tidak memiliki sikap tegas terhadap apa yang telah dilakukan Lurah Saidun, maka akan menimbulkan pandangan negatif.
"Kita enggak mau BKPP dipandang justru pusat kelalaian, kalau ternyata Pak Lurah yang sudah melanggar sekian pasal sekian banyak peraturan, regulasi diterobos, apakah karena Pak Lurah Saidun diprotect (lindungi). Kita enggak mau masyarakat punya penafsiran seperti itu. Kalau tidak ada, besar harapan kami BKPP punya sikap tegas," beber Syawqi.
Syawqi menilai, Kota Tangsel sebagai kota kecil namun memiliki kepentingan yang besar. Untuk itu, Syawqi mengingatkan Lurah Saidun untuk pandai-pandai menjaga diri dan peran BKPP diharapkan bisa tegas atas pelanggaran yang dilakukan Lurah Saidun.
"Nah ini, pokok utamanya, kita enggak bicara masalah hukum. Tapi saya ingatkan Tangsel yang berkontestasi, ini kota kecil namun kepentingannya begitu besar, untuk itu pandai menjaga diri. Kita perlu sikap tegas BKPP. Kalau tidak, mungkin bisa vital, dan mungkin Saidun akan beranggapan ini akan dilupakan, saya kira tidak. Ini telah menciderai Bhineka Tunggal Ika di Tangsel," tandas Syawqi. (Dra)