Aneh, Ketua DPRD Sementara Tak Diundang Saat Musdalub Golkar
detaktangsel.comSETU - Kisruh perebutan kursi Ketua DPRD Kota Tangsel kian meruncing pasca terpilihnya Airin Rachmi Diany secara aklamasi sebagai Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Tangsel yang digelar disalah satu hotel di kawasan Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, beberapa hari yang lalu.
Ironisnya, Ketua DPRD sementara Syihabudin Hasyim, sebagai kader Golkar tidak diundang saat pemilihan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tangsel tersebut.
Padahal, hasil pleno DPD Golkar Kota Tangsel telah merekomendasikan empat kandidat untuk menjadi Ketua DPRD Kota Tangsel yakni, Syihabudin Hasyim, H. Muhamad Ramli, Abdul Rosyid dan H. Sukarya.
Ketua DPRD sementara Syihabudin Hasyim mengakui dirinya memang tidak mendapatkan undangan saat pemilihan Ketua DPD II Kota Tangsel.
Namun, Syihabudin tidak mempersoalkan itu, lantaran sebagai kader Golkar dirinya siap menerima keputusan yang dikeluarkan partai.
"Saya sama sekali tidak diundang dalam pemilihan Ketua DPD Golkar yang dimaksud itu. Sebagai kader saya siap menerima keputusan partai,"katanya, saat dihubungi, minggu (31/8).
Ketika disinggung tentang posisinya yang terancam sebagai ketua DPRD sementara, Syihabudin mengaku tidak ingin bicara banyak. "Saya no coment dulu terkait posisi ketua dewan,"ujar Syihabudin.
Sementara itu, Sekretaris DPD II Golkar Kota Tangsel Abdul Rosyib ketika dihubungi Metropolitan untuk mengkomfirmasi terkait tidak diundangnya ketua DPRD sementara Syihabudin Hasyim yang juga kader golkar sambungan telpon bernada tidak aktif. Meski mencoba menghubungi berkali-kali.
Terpisah, pengurus partai Golkar H. Hadidin yang juga tidak diundang saat pemilihan Ketua DPD mengatakan, dirinya tidak ada masalah tidak diundang saat pemilihan Ketua DPD tersebut.
"Tidak ada masalah cuma waktu itu mungkin undanganya terplesin atau tidak sampai aja,"katanya sambil berkelakar.
Menurut Hadidin, secara aturan dan mekanisme partai sudah dipenuhi yaitu ada calon dan pimpinanan tingkat kecamatan (PK) Golkar setangsel dan sayap partai golkar ( AMPG dan KPPG) serta ORMENDI (organisasi yg mendirikan dan didirikan ) partai Golkar hadir saat pemilihan ketua DPD itu.
"Itu yang punya hak suara hadir dan mereka setuju yah sah lah,"ungkapnya.
Untuk itu, kata Hadidin, dirinya hanya menghimbau agar kader partai harus sama-sama menghormati apa pun hasil dari musyawarah luar biasa (Musdalub) tersebut. Lanjut Hadidin, dan silahkan para tim pormatur yg diketuain oleh ketua terpilih untuk menyusun siapa-siapa saja yang pantas menjadi pengurus partai golkar kedepan.
"Jangan diganggu dengan pemikiran atau isu- yang tidak baik. Biarlah tim formatur bekerja. Dan apa bila ada kader yang tidak masuk dalam kepengurusan yah diluar partai juga masih bisa berkarya meskipun diluar partai yang jadi pengurus uruslah partai dengan sungguh-sungguh dan dengan keiklasan hati,"ungkap Hadidin.