Wakil Walikota Tangsel Orang Pertama Di Lakukan Pendataan Sensus Ekonomi
detaktangsel.com SERPONG - Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi orang yang pertama dari sekian banyak pejabat di kota hasil pemekaran ini yang dilakukan pendataan sensus ekonomi tahun 2016 oleh Badan Pusat Statistik Tangsel.
Kepala BPS Tangsel, Faizin mengungkapkan saat ini pihaknya masih menunggu penjadwalan dari para pejabat Tangsel seperti Walikota Airin Rachmi Diany dan Ketua DPRD Tangsel, Moch. Ramlie. Tujuannya, tak lain untuk mengajak para pejabat proaktif mendukung sensus ekonomi sebagai salah satu contoh bagi seluruh masyarakat Tangsel.
"Hari pertama, kami telah datang kerumah Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie. Hasilnya belum murni hanya menjabat sebagai wakil kepala daerah, tidak ada usaha lain," terangnya.
Disinggung mengenai data yang sudah disensus BPS Tangsel, Faizin mengatakan dirinya belum mendapatkan laporan data dari petugas di lapangan.
"Saya baru bisa ungkapkan datanya, seminggu lagi, karena pelaporan dari petugas baru masuk," ucap Faizin.
Sensus ekonomi ini, lanjut Faizin, dilakukan untuk semua kalangan masyarakat, baik pengusaha kecil, menengah, perusahaan dan kalangan lainnya yang ada di Kota Tangsel. Pihaknya berharap tidak ada kendala selama 30 hari sensus ekonomi di lakukan.
"Hasil sensus ini akan mengetahui jumlah pertumbuhan ekonomi di Tangsel," ucapnya.
Sensus ekonomi yang dilakukan Badan Pusat Statistik Kota Tangsel, disambut baik oleh kalangan pengusaha yang ada di Tangsel. Bobby salah satunya, pria pemilik usaha carwash di kawasan Pondok Aren ini mengaku sangat mendukung sensus ekonomi yang dilakukan pemerintah. Hal itu di akui Bobby, salahsatu upaya untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi.
"Kami berharap dengan sensus ekonomi ini, pemerintah bisa membuat kebijakan untuk para usaha kecil dan solusi menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucapnya singkat.
Untuk diketahui, sebanyak 2291 petugas akan melakukan sensus ekonomi selama 30 hari. Ada tiga kelompok yang akan melakukan sensus ekonomi ke masyarakat. Pertama bagian pencacah atau pencatat, didampingi pengawas sebanyak 572 serta kordinator 50 orang.