Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Sukanta mengatakan kegiatan ini juga bertujuan sebagai alat untuk mengedukasi generasi muda supaya mengenal perangko yang merupakan alat perantara dalam surat menyurat.

"Tetapi saat ini hanya sedikit generasi muda yang mengenal perangko. Maka itu, kami gelar lomba filateli agar para siswa dapat mengetahui sejarah Indonesia melalui melukis, menata dan mendesain perangko sesuai kreatifitas yang dimiliki para siswa," kata Sukanta kepada wartawan.

Oleh karena itu, lanjut Sukanta, diperlukan langkah langkah yang strategis dalam rangka mengenalkan benda-benda pos seperti perangko yang digunakan sebagai salah satu alternatif media atau sarana pembelajaran bagi para pelajar.

"Filateli pernah menjadi hobi yang disebut "rajanya segala hobi dan hobi nya para raja". Namun sering berkembang nya teknologi maka penggunaan benda filateli semakin berkurang, bahkan para pelajar saat ini ada yang tidak tahu apa itu perangko," beber Sukanta.

Dijelaskan Sukanta, kriteria penjurian nantinya akan ditentukan oleh juri-juri yang berasal dari Perkumpulan Filateli, Dishubkominfo Pusat, Dishubkominfo Provinsi Banten dan Dinas Pendidikan.

"Juara umum dan juara harapan akan mendapat sejumlah uang dan piagam penghargaan," ungkapnya.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam pembukaan lomba filateli mengatakan kegiatan ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi orangtua dan pemerintah.

"Jadi kewajiban kita sebagai pemerintah agar anak-anak kita tidak lupa akan perangko yang pada masanya sangat berguna sebagai alat perantara komunikasi," tutur Airin seraya menanda tangani perangko bergambar dokdok sebagai alat musik tradisional Banten.