Hal inilah yang diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten saat menghadiri kegiatan Siaga Bencana di Lapangan Puspitek, Serpong, Rabu (07/10).

"Di Tangsel segalanya pengamanannya sudah disiapkan dari hal simulasi sampai praktik sebenarnya. Jadi menurut saya sangat safety," ungkap Komari saat ditemui dilokasi kegiatan oleh awak mesia detaktangsel.com.

Dirinya menerangkan, sebenarnya bahaya nuklir lebih diakibatkan karena unsurnya yang aktif dan hal itu sudah diketahui bersama baik dari kalangan ilmuan maupun kalangan masyarakat awam. Namun, kembali lagi semua itu bergantung pada teknologinya dan bagaimanan tingkat pengamanan dan peralatannya.

Dirinya juga menyebutkan, apabila terjadi bencana nuklir seperti kerusakan yang mengakibatkan kebocoran, diperkirakan tenaga nuklir di Tangsel akan berdampak pada radius 2 kilometer dari asal kebocoran tersebut.

"Paling jauh 2 kilometer, itupun jika memang terbawa hembusan angin. Makanya, masyarakat Tangsel jangan terlalu dikhawatirkan," pungkasnya.