Mancini Optimis Galatasary Sukses
ISTANBUL -Galatasaray Spor Kulübü, lebih dikenal sebagai Galatasaray dan didirikan sebagai Galata-Serai Football Club oleh Ali Sami Yen pada 1905.
Semula adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di İstanbul, Turki. Klub ini adalah cabang sepak bola dari Galatasaray Sports Club, yang sendirinya merupakan bagian dari Komunitas Galatasaray yang juga mempunyai Universitas Galatasaray dan Sekolah Tinggi Galatasaray.
Mantan pelatih Manchester City Roberto Mancini merasa optimis bisa meningkatkan prestasi klub barunya dari Turky Galatasaray.
“Saya terima tawaran karena Galatasaray itu tim elit, tampil di Liga Champions, dan punya sejarah yang hebat,” kata Mancini dilansir La Gazzetta dello Sport.
Gebrakan pertama Mancini membawa Galatasaray ke Kota Turin, Italia, menunjukkan hasil positif. Hasil imbang atas Juventus memberi arti spesial bagi pelatih Roberto Mancini. Bagi Mancini, hasil ini membuktikan kalau dirinya bukanlah sosok mata duitan.
“Di Italia, kami selalu berpikir soal uang. Setiap orang berkata ‘Dia pergi ke Istambul demi uang,” ungkapnya.
Mancini memang mendapat bayaran yang cukup menggiurkan dari Galatasaray. Dia didatangkan untuk menggantikan posisi Fatih Terim dengan bayaran 12 juta euro atau sekitar Rp160 miliar selama tiga tahun. Diakui, bayaran mahal bukanlah alasan utamanya bergabung dengan Galatasaray. Sebaliknya, Mancini mengaku ingin memberikan perubahan terhadap permainan tim asal Istanbul itu.
“Saya terima tawaran karena Galatasaray itu tim elit, tampil di Liga Champions, dan punya sejarah yang hebat,” kata Mancini.
Dia pun bertekad membawa tim ini lebih jauh lolos ke babak gugur Liga Champions. Tak hanya itu, dalam laga melawan Juventus Mancini mengaku telah berhasil mendongkrak penampilan Wesley Sneijder yang didatangkan Galatasaray awal Januari lalu.Sneijder merupakan pemain yang pernah diasuhnya saat bersama di klub Italia, Inter Milan.
”Pemain dengan level seperti itu punya harga diri. Sneijder adalah salah satunya,” katanya.
Mancini juga meyakini akan bisa mendongkrak kembali kehebatan Didier Drogba. Dan, Drogba masih butuh waktu. Makanya, Mancini sedang berusaha untuk memberikan kontribusi terbaiknya.
Seperti diketahui, Galatasaray bermain imbang 2-2 saat bertandang ke markas Juventus dalam pertandingan babak penyisihan Liga Champions. Tambahan satu poin membuat peluang Galatasaray ke babak gugur Liga Champions musim ini semakin terbuka.
Galatasaray menorehkan prestasi membanggakan, lolos ke perempat final atau babak 16 Liga Champions seusai memetik kemenangan 3-2 atas Schalke 04 di Veltins-Arena.
The Lion julukan yang disematkan ke Galatasaray. Keberhasilan Galatasaray menyingkirikan Juventus dari panggung Liga Champions menghadirkan rasa kebahagiaan luar biasa dari para punggawanya. Salah satu di antaranya adalah bintang mereka, Didier Drogba.
Striker 35 tahun itu mengaku selalu percaya dengan rekan setim dan pelatihnya, Roberto Mancini, setiap kali melakoni sebuah laga. Hal itu disebutnya sebagai kunci keberhasilan.
"Saya sungguh beruntung bisa bermain sepakbola. Jika Anda tahu sedikit tentang kisah saya, maka Anda akan paham mengapa saya menaruh kepercayaan lebih kepada rekan setim dan pelatih saya di Galatasaray," ujar Drogba.
Sebelumnya, Galatasary absen selama lima musim berturut- turut di Liga Champions. Perjalanan mereka di Benua Biru tidaklah mulus. Mereka nyaris tersingkir saat penyisihan Grup H lantaran poinnya setara dengan CFR Cluj. Mereka terselamatkan karena unggul head to- head. Ini juga kedua kalinya Galatasaray masuk babak perempat final Liga Champions setelah 2000/2001. Ini menumbuhkan asa mereka merajai kompetisi tertinggi Benua Biru itu untuk pertama kali.
Maklum, prestasi tertinggi Galatasaray di ajang ini hanyalah mencapai semifinal pada 1988/1989. Karena itulah, Galatasaray berharap tidak bertemu lawan berat. Pasalnya, ada beberapa klub besar yang masih bertahan, seeperti Barcelona, Real Madrid, Paris Saint-Germain (PSG), Borussia Dortmund, dan Juventus. Sepertinya musuh yang paling ingin dihindari adalah Madrid. Pasalnya, Galatasaray pernah merasakan kekuatan Los Blancos, julukan Madrid, pada 2000/2001.
Skuad Galatasary
Penjaga gawang : Ufuk Ceylan, Aykut Erçetin, Eray İşcan, dan Néstor Muslera Micol. Bek : Hakan Balta, Aurélien Chedjou Fongang, Emre Can Coşkun, Emmanuel Eboue, Semih Kaya, Dany Nounkeu, Sabri Sarıoğlu, dan Gökhan Zan. Gelandang : Yiğit Gökoğlan, Hamit Altıntop, Engin Baytar,Emre Çolak, Ceyhun Gülselam, Selçuk İnan, Yekta Kurtuluş , Felipe Melo, Albert Riera, Wesley Sneijder, dan Aydın Yılmaz. Striker : Nordin Amrabat, Umut Bulut, Didier Drogba, Bruma, dan Burak Yılmaz. anajer/Pelatih Roberto Mancini. Asisten manajer Tugay dan Claudio Taffare. (ded/beberapa sumber)