Bank Sampah Arta Tri Manunggal: Solusi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Tangerang Selatan
PAMULANG, detaktangsel.com - Bank Sampah Arta Tri Manunggal (ATM) adalah inisiatif pengelolaan sampah yang berdiri sejak 7 Oktober 2018 di RW 12, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, bank sampah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah rumah tangga dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
Kota Tangerang Selatan menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah, di mana volume sampah yang terus meningkat menjadi isu yang mendesak. Dengan adanya Bank Sampah ATM dan Bank Sampah lainnya, diharapkan dapat menjadi solusi yang inovatif untuk mengatasi masalah ini.
Bank Sampah ATM melibatkan seluruh warga RW 12 dan beberapa warga dari RW lainnya sebagai nasabah. Saat ini, terdapat sekitar 178 nasabah, dengan 74 di antaranya aktif setiap bulan dalam proses penimbangan.
Jenis sampah yang diterima meliputi plastik, kertas, logam, dan kaca, yang bisa didaftarkan dengan cara yang mudah, cukup dengan datang saat penimbangan berlangsung.
Bank Sampah Arta Tri Manunggal terletak di RW 12, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Lokasi ini strategis untuk memudahkan warga dalam mengelola sampah mereka.
Setiap bulan dilakukan penimbangan yang telah mencapai ke-67 kali dari 4 kali kepengurusan berganti dengan mencapai hampir 2 ton lebih jumlah sampah yang dihasilkan, menunjukkan komitmen yang kuat dalam program ini.
"Proses penimbangan sampah di Bank Sampah ATM berlangsung setiap bulan, di mana anggota dapat membawa sampah yang telah dipilih. Hasil penimbangan kemudian dicatat, dan nasabah dapat mengambil hasil penjualan dalam bentuk tabungan setahun sekali tanpa bunga, atau saat ada kebutuhan mendesak," Ucap Ayati selaku ketua Bank Sampah ATM.
Selain mengelola sampah, Bank Sampah ATM juga menghasilkan kerajinan dari bahan limbah, seperti tempat tisu dari koran bekas. Kreativitas anggota ini mendapatkan apresiasi dari Walikota Tangerang Selatan dan menunjukkan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah.
"Meskipun banyak kendala, seperti kurangnya fasilitas penyimpanan dan harus berpindah saat musim hujan dan beberapa peralatan operasional harus pinjam, pengelola tetap berusaha untuk menjalankan program ini." Ucap Mardiyono selaku ketua RW 12 dan ketua Bank Sampah Kelurahan Benda Baru.
"Kegiatan Bank Sampah ATM tidak hanya berdampak positif terhadap perekonomian tetapi juga membantu menjaga lingkungan. Dengan berkurangnya jumlah pemulung yang berkeliling, suasana di lingkungan menjadi lebih tertib. Kegiatan saat ini juga menunjukkan kepedulian ibu-ibu anggota tanpa imbalan finansial, menjadi contoh bagi komunitas lain," Tambah Mardiyono
Dengan semakin berkembangnya kegiatan Bank Sampah ATM, harapan besar diletakkan pada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih dalam pengelolaan bank sampah khususnya Bank Sampah ATM yang terletak di RW 12 Kelurahan Benda Baru ini dan Bank Sampah lainnya.
"Diharapkan juga ada standar administrasi dan SOP yang jelas untuk memperkuat pengelolaan ini," Ucap M. Abdul Aziz selaku penasehat Bank Sampah ATM.
Hasil panen dari KWT Mentari berupa sayuran Pakcoy laris manis di serbu nasabah dan program kelompok tani laki juga akan segera di realisasikan oleh kepengurusan RW 12 ini.
Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain dalam mengatasi masalah sampah secara efektif dan berkelanjutan.
"Keberadaan Bank Sampah Arta Tri Manunggal di Pamulang Dua menjadi langkah positif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dengan kolaborasi yang kuat antara masyarakat dan pemerintah, pengelolaan sampah di Tangerang Selatan dapat menjadi lebih baik, menjadikan lingkungan yang bersih dan sehat untuk semua," Ujar Bang Taslim sapaan Wakil Ketua FKAP dan pengamat kebijakan publik sekaligus pemerhati lingkungan.