Dikelola Karang Taruna, DLH Tangsel Apresiasi Bank Sampah Tegal Rotan
detaktangsel.com CIPUTAT-Persoalan sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), perlu ada penanganan yang melibatkan masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya.
Tak terkecuali para pemuda yang tergabung dalam wadah Karang Taruna yang ada di Kampung Tegalrotan, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sebab, di Karang Taruna RW 08 Kampung Tegalrotan itu, sampah yang belakangan ini kerap ditemukan ditepi jalan dan disaluran-saluran air milik warga, kini nyaris tak lagi dijumpai. Hal ini lantaran sampah-sampah yang terdiri dari bahan non organik tersebut, kini ditampung di bank sampah yang dikelola Karang Taruna setempat.
Hal itupun dibenarkan oleh Iwan, pentolan Karang Taruna Sawah Baru saat berlangsungnya peresmian operasional bank sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Minggu (21/1/2018). "Visi saya ingin Kampung Tegal Rotan bersih dan sehat. Dan saya ingin mengajak generasi muda peduli akan lingkungan," kata Iwan menjelaskan kepada wartawan dilokasi.
Iwan mengungkapkan, tahap awal pembentukan Bank Sampah di RW 08, sedikitnya terdapat 22 nasabah ikut berpartisipasi menabungkan sampah yang dikelola Karang Taruna. Sedangkan untuk penimbangan sampah rumah tangga mulai dari kemasan gelas dan botol air mineral, majalah, sepeda anak bekas serta kardus, disetorkan sekali dalam seminggu.
"Dengan adanya bank sampah ini, kami ingin mendidik generasi muda betapa penting kesehatan di lingkungan ini. Kami memiliki target agar nasabah bisa sejahtera dengan adanya bank sampah RW 08 ini," beber Iwan.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Persampahan pada DLH Kota Tangsel, Wisman Syah mengapresiasi keberadaan bank sampah di RW 08 Kampung Tegalrotan yang saat ini dikelola Karang Taruna. "Saya sangat mengapresiasi. Karena bank sampah itu didirikan murni atas inisiatif sendiri dari rekan-rekan Karang Taruna Sawah Baru," ujarnya.
Dia bilang, kesadaran tersebut merupakan bentuk tanggungjawab dari kelompok Karang Taruna di Sawah Baru terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Apalagi, sebaran bank sampah dilingkungan penduduk bisa menekan volume sampah perkotaan. Sebab, sampah yang dihasilkan dari rumah tangga tidak semuanya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong. "Semoga ini bisa diikuti oleh kelompok masyarakat lainnya. Karena ada sisi ekonomi dalam pengembangan bank sampah yang dikelola warga," tandasnya.