Atasi Inflasi, Pemkot Tawarkan Empat Opsi
detaktangsel.comPAMULANG - Pemkot Tangsel mengajukan empat opsi untuk mengatasi inflasi. Pertama larangan truk-truk besar yang melintas di jalan utama pada jam tertentu, kedua melakukan operasi pasar, ketiga penyaluran beras raskin tepat waktu, dan keempat distribusi gas sesuai jadwal.
Asda II Pemkot Tangsel Budiawan mengatakan, sebetulnya ada banyak opsi yang bisa ditawarkan untuk menekan inflasi, namun yang paling memungkinkan bisa dilakukan dengan empat opsi tersebut. Ia mengaku akan segera merealisasikan opsi itu agar bisa segera ditindaklanjuti.
"Harus dilakukan supaya inflasi tidak tinggi," katanya, saat ditemui seusai rapat tim pengendali inflasi daerah, di sebuah rumah makan, di Serpong Utara, Selasa (30/9).
Kata dia, untuk larangan truk besar di jam tertentu harus dilakukan. Sebab bila tidak diberlakukan akan berdampak kemacetan dan membuat distribusi pasokan kebutuhan bahan pokok tersendat. Bila ini terjadi akan ada kelangkaan barang dan membuat harga-harga naik.
"Itu yang harus dikendalikan. Jangan dibiarkan," ungkapnya.
Sementara terkait distribusi raskin, menurut Budiawan berhubungan dengan ketersediaan bahan pokok. Jika raskin tersendat bisa menimbulkan gejolak karena dapat membuat kebutuhan masyarakat tidak berpunya meningkat. Untuk itu pihaknya akan memastikan agar ketersediaan raskin ini tidak tersendat.
Budiawan mengaku inflasi di Kota Tangsel mencapai empat persen relatif tidak begitu tinggi. Angka tersebut masih di bawah batas inflasi nasional dengan angka rata-rata lima persen. Meski demikian, Pemkot tidak ingin terlena, apalagi menjelang Idul Adha. Biasanya jika berdekatan dengan hari-hari sar terjadi kenaikan harga. Kondisi ini yang sebetulnya harus dijaga dan jangan diabaikan.
"Kalau hari-hari besar, kebutuhan meningkat sementara pasokan barang tidak bertambah. Ini bisa berakibat naiknya harga barang," ungkapnya.
Dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak jika terjadi kenaikan barang menjelang Idul Adha. Sebab kondisi tersebut memang pasti terjadi. Yang harus dilakukan adalah bagaimana menekan agar kenaikan tidak semakin tinggi. Langkah terakhir biasanya dengan melakukan operasi pasar.
Entah itu operasi beras, operasi daging maupun kebutuhan pokok lainnya.
"Namun berkaca dari tahun sebelumnya, rasanya tidak mungkin kenaikan harga drastis. Kalaupun naik masih dalam batas normal," ujarnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel Darusman memprediksi angka inflasi di Kota Tangsel tidak begitu tinggi. Ini disebabkan Tangsel merupakan daerah jasa dan perdagangan sehingga kota tersebut kebutuhannya bisa tercukupi.
"Kalau analisa saya inflasinya tidak begitu tinggi. Masih diatas normal," ujarnya.
Terkait langkah-langkah yang diambil Pemkot untuk atasi inflasi, Darusman menilai sudah tepat. Seperti pembatasan kendaraan besar pada jam-jam tertentu.
"Kalau tidak ada pembatasan, bakal macet. Bila ini terjadi berakibat tersendatnya penyaluran barang," urainya.