Alfamart Bagikan Kacamata Gratis
detaktangsel.comPAMULANG - Sebanyak 1.775 pelajar di Kota Tangsel mendapat bantuan kacamata gratis. Bantuan ini didonasikan PT Alfaria Trijaya Tbk bekerja sama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa.
Pembagian ribuan kacamata gratis diserahkan langsung Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dengan General Manager Coorporate PT Alfaria Trijaya Tbk Nur Rochman serta pendiri Yayasan Berani Bahkti Bangsa Witdarmono di Aula Balaikota Tangsel, Pamulang, Rabu (24/9).
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, anak-anak saat ini lebih menyukai tontonan di-'gadget' maupun televisi. Berdampak pada kerusakan mata. Sehingga mereka harus menggunakan alat pembantu penglihatan.
"Orangtua harus mengawasi dan membatasi anak dalam tontonan di televisi maupun game di-'gadget'," ungkapnya.
Dikatakan, pemberian kacamata ini penting untuk membantu pelajar yang penglihatannya berkurang. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 22 persen pelajar memakai kacamata.
"Kesehatan mata sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar anak-anak.Untuk itu, bantuan berupa CSR dari Alfamart ini sangat dibutuhkan bagi pelajar," katanya.
GM Coorporate PT Alfaria Trijaya Nur Rochman menuturkan, pihaknya telah menggelar pemeriksaan mata gratis di 17 sekolah tingkat SD maupun SMA. upaya ini dilakukan berkat bekerja sama dengan yayasan Berani Bhakti Bangsa. Program tersebut dinamakan 'Bright Eyes,Bright Future'.
"Pemeriksaan dan pemberian kacamata merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam bidang kesehatan dan pendidikan," ujarnya.
Di 17 sekolah swasta maupun negeri di Kota Tangsel, menurutnya, sebanyak 8.381 pelajar yang diperiksa. Sementara, yang penglihatannya terganggu sebanyak 1.775 pelajar.
"Secara nasional tahun ini, kita membagikan kacamata sebanyak 10.000 kacamata. Ini hasil merupakan hasil donasi konsumen yang berbelanja di Alfamart dan Alfamart Midi," katanya.
Sementara pendiri Yayasan Berani Bahkti Bangsa Witdarmono mengatakan, pelajar yang matanya berfungsi kurang baik ada di wilayah perkotaan dibanding pelajar yang tinggal di pedesaan. Soalnya, pelajar di wilayah kota sering bermain game dan menonton televisi. Sehingga mengakibatkan kerusakan pada mata.
"Rata-rata diusia 7 tahun hingga 16 tahun pelajar mengalami kerusakan mata dan memakai kacamata," katanya.