Acara sederhana bertajuk "Ngumpul Bareng: Gayeng!" benar-benar gayeng, penuh canda dan gelak tawa. Meskipun hanya diikuti 70 alumni namun acara bebas itu berlangsung penuh kekerabatan dan persaudaraan.

"Paguyuban alumni FNGT dan Diploma Teknik ini memang murni kegiatan sosial. Sejak 2011, kami bergabung dan kemudian pada 2017 kami mulai menyisihkan donasi khusus untuk alumni yang meninggal dunia atau perlu bantuan perawatan," buka Suhartono Sanjoto, alumni Teknik Perkapalan, mewakili alumni.

Ketua Panitia Lukman Zainudin menambahkan, acara ini dipersiapkan secara singkat atas desakan alumni. "Ternyata alumni sangat antusias menyambut agenda ini," tandasnya.

Acara tidak diisi dengan agenda formal. Keseluruhan acara lebih menekankan pada agenda sosial untuk sesama alumni.
Pada seksi talk show pun, pembahasan lebih banyak mengetuk hati para alumni untuk peduli kepada sesama alumni.

Hj Ir Laila Fauziah, dosen semasa perkuliahan FNGT dan Diploma Teknik, merasa terharu mendapatkan undangan. "Betapa bangga saya melihat anak didikku sudah menjadi orang. Saya selalu merindukan agenda silaturahmi dan kangen-kangenan seperti ini," ujar dosen kimia yang pernah menjawab PD III FNGT ini.

Sambutan serupa disampaikan Ir Soekanto Djatmiko, dosen perkapalan yang pernah menjabat PD II. "Saya selalu berharap agar temu alumni yang bebas dan menyenangkan ini lebih sering dilakukan," kata Djatmiko, yang ikut bernyanyi bersama alumni.

Dalam acara ini juga dilakukan penggalangan dana sosial. "Seluruh alumni FNGT dan Diploma Teknik berhak atas tali asih ini, aktif ataupun tidak dalam paguyuban," tambah Maria Dewi Suharyati, pemegang rekening sosial paguyuban.

Paguyuban alumni FNGT dan Diploma Teknik ini tidak memiliki organisasi dan pengurus. Semua alumni memiliki peran dan kewajiban yang sama untuk memupuk persaudaraan sesama alumni.

Sebelum acara silaturahmi, perwakilan alumni juga takziah ke rumah duka M Anas Wibowo, alumni Sipil 1985, yang berpulang sehari sebelum acara.