Awas, Barang dan Dokumen Penting Di Dalam Mobil Digasak Bandit
detaktangsel.com PONDOK AREN – Bandit spesialis pembobol barang berharga di dalam mobil, kembali beraksi di wilayah hukum Kepolisian Resort (Polres) Kota Tangerang Selatan.
Kali ini, kejahatan pencurian dengan pemberatan oleh bandit tersebut menimpa seorang wiraswastawan muda bernama Julister Sihaloho (52), warga Kampung Jurangmangu RT.002/001 Kelurahan Pondok Jaya Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan, Rabu (20/1/2016).
Dalam laporannya ke Polres Kota Tangerang Selatan nomor : LP/K/108/I2016/SPKT/PMJ/Polres Tangsel, korban kejahatan tersebut menjelaskan, pencurian dengan pemberatan terjadi pada Rabu (20/1/2016). Sekitar pukul 06.30 WIB, korban baru menyadari adanya kejahatan pencurian barang-barang dan dokumen penting miliknya yang simpan di dalam mobil Avanza yang di parkir di halaman rumah tetangganya yang berada di Jalan Tegal Rotan Raya Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren. Sementara itu, rumah korban ada di belakang rumah tempat kejadian perkara (TKP).
Tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana dijelaskan korban kepada detaktangsel.com, yang juga tertuang dalam Laporan Perkara (LP) di Polres Kota Tangsel, pelaku kejahatan berhasil membawa kabur satu (1) buah Tas Sandang/selempang warna hitam, yang berisi satu (1) buku tabungan BCA, satu (1) buku tabungan BRI, satu (1) buku tabungan Bank Sinar Mas, satu (1) unit Handle Talkie, delapan (8) buah flashdisk, satu (1) buah wifi digital, serta berkas/dokumen pekerjaan yang tersimpan di atas jok bagian tengah kendaraan milik korban, dan sejumlah uang yang ada di dalam tas hitam milik korban.
Bandit penggasak barang milik korban melakukan aksinya sebagaimana terekam kamera CCTV di lokasi TKP terlihat sangat profesional di bidang (kejahatan)-nya. Dari rekaman CCTV tersebut, waktu menunjukkan pukul 05.22.42 WIB, terlihat pelaku melaksanakan aksinya datang ke TKP dengan menggunakan satu unit sepeda motor jenis metic, yang juga digunakan untuk kabur membawa barang curian.
Tahap pertama, satu orang bandit bertindak sebagai 'surveyor' lokasi dan obyek yang akan di eksekusi. Setelah 'dinilai' cukup aman untuk beraksi, bandit pertama, terlihat seorang laki-laki berbadan tinggi besar terlihat menjauh dari kendaraan korban sembari memberikan isyarat dengan bahasa tubuh kepada rekannya, yang dapat dimaknai 'kondisi aman untuk segera dilaksanakan'.
Aksi berikutnya adalah eksekusi pencurian yang dilakukan seorang pria yang berbadan cukup atletis, datang menghampiri mobil dan mencoba mengamati kondisi di dalam mobil dengan menggunakan senter kecil. Karena dianggap kurang aman untuk melakukan eksekusi, bandit kedua berpura-pura keluar dari area parkir kendaraan dan menyebrang jalan raya, kemudian kembali ke lokasi dan hampir tertabrak sebuah mobil angkutan kota yang lewat.
Aksi bandit pencuri barang di dalam mobil pun bertindak cepat. Pelaku kembali mendekati obyek sasaran dan memecahkan kaca jendela pintu samping sebelah kiri. Sebelum kaca dipecahkan, pelaku terlihat membersihkan kaca, kemudian dalam hitungan detik, kaca pintu mobil pecah utuh di dorong ke dalam dengan teknik tekanan sikut pelaku, kemudian mengambil tas milik korban. Usai melaksanakan aksinya tersebut, pelaku tampak tenang keluar TKP kemudian kabur menggunakan sepeda motor yang telah siaga di pinggir jalan raya.