Pembangunan Harus Disertai Sumur Resapan
SERANG- Pembangunan yang terjadi di Kota Serang harus dibarengi dengan pembangunan sumur resapan. Biasanya, pembangunan yang dilakukan menghabiskan lahan untuk menyerap air.
Wakil ketua Komisi IV DPRD Kota Serang, Amannudin Toha mengatakan, pembangunan yang banyak terjadi di Kota Serang merupakan konsekwensi dari sebuah kota. "Namun, perlu diperhatikan juga pembangunan juga pembangunan sumur resapannya. Jangan sampai pembangunan mal atau hotel tidak mempertimbangkan sumur resapan. Jadinya, banjir," ungkap Aman, Selasa (19/11).
Aman mengatakan, selain untuk menampung air hujan, sumur resapan juga nantinya dapat berfungsi sebagai cadangan air saat musim kemarau. Menurutnya, saat ini mayoritas lahan di pusat Kota Serang, telah diaspal, disemen, bahakan dibeton. Dengan begitu, tak ada lahan untuk resapan air.
Apabila tak dibuat sumur resapan, bukan tidak mungkin saat musim kemarau nanti Kota Serang akan mengalami krisis air karena air hujan yang turun saat ini ta ada yang menampung.
Selain membuat sumur resapan, ia mengatakan, kajian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dari pembangunan harus benar-benar jelas dan diperhatikan.
"Kota Serang punya perda tentang Bangunan dan Gedung. Hal itu dapat dijadikan landasan. Jangan sampai, pembangunan gedung dan bangunan tidak memperhatikan lingkungan," katanya.
Tak hanya itu, politisi dari Partai Demokrat ini juga menambahkan, Pemkot Serang, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat harus benar-benar turun tangan untuk mengatasi bajir ini, misalnya dengan melakukan normalisasi.
"Yang terpenting juga, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal ini, seperti menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan," tandasnya. (new).