Nana mengaku prihatin atas kondisi tersebut. "Pernah saya menghadiri kegiatan salah satu Dinas. Pada waktu itu saya hadir untuk mewakili pak Wali, tapi pengundangnya  justru  tidak hadir baik kadis dan sekretarisnya," kata Nana, Selasa (19/11).

Bahkan, kata Nana, saat kegiatan tersebut tak ada satu pun kepala satuan perangkat kerja daerah (SKPD). "Saya hadir di situ untuk membacakan sambutan Walikota," ujarnya.

Bahkan, tambah Nana, saat membacakan sambutan, para peserta bercerai-berai. Sementara saat akan dimulai kegiatan, baru dapat ditertibkan. Ia menilai, tidak ada gereget pada sebuah acara.

Selain itu, Nana mengungkapkan, sejak September, ia tak lagi menerima uang sewa rumah dinas. Padahal, ia menjabat sebagai Walikota Serang hingga 5 Desember nanti. "Saya nggak jengkel kepada oknum. Sewa rumah dinas saya berakhir 31 Agustus.
Menurut saya tidak ada masalah diperpanjang selama saya aktif, tapi ini tidak diperpanjang. Fasilitas saya jadi mulai diabaikan. Padahal, ada pejabat lain yang sudah punatugas, tapi masih menempati rumah dinas. Sementara Wakil Walikota yang masih menjabat, kontrak rumahnya tidak diurus," pungkasnya. (new).