Pengelola Warung Pasta & Ice Cream Ema mengatakan, spaghetti aglio olio racikan tangannya punya ciri khas, yakni sensasi pedas yang membuat pelanggan ‘ampun-ampun’ tapi tetap datang lagi dan memesan menu yang sama.

“Dimata pelanggan, Spaghetti Aglio Olio khas Warung Pasta & Ice Cream terkenal dengan sensasi pedasnya yang membuat keringetan,” terang Ema.

Dari cara pengolahannya, kata Ema, cincangan (irisan halus, red) bawang putih ditumis menggunakan minyak zaitun sembari menambahkan smoke beef yang di potong kotak.

Nah, sensasi pedas yang digadang-gadang jadi menu top pelanggan itu, berasal dari potongan cabai rawit dan lada hitam yang ditakar sesuai permintaan pelanggan.

Selanjutnya, masukkan spaghetti yang telah direbus al dente (matang tidak sempurna) sebelumnya, kedalam tumisan. Aduk hingga merata kemudian disajikan dengan menambahkan parutan keju di atasnya.

Sepintas, tampilan spaghetti olahan Ema tak ada bedanya dari menu sejenis. Namun saat icip-icip, sensasi pedas yang berasal dari potongan cabai rawit dan lada hitam begitu garang ‘menyerang’ ke seantero rongga mulut. Pedasnya nampol.

Rasa pedas itu membuat keinginan untuk segera menghabiskan seporsi spaghetti itu, namun urung dilakukan. Sensasi pedas yang semakin lama semakin menyengat, membuat suapan demi suapan semakin perlahan saja.

“Sensasi pedasnya sangat menantang, suapan pertama saja sudah membuat wajah keringetan,” kata Linda sembari menyeka keringat dari wajahnya.

Tak dipungkiri, selain sensasi pedasnya yang ‘nampol’. Lembut dan gurihnya spaghetti aglio olio khas Warung Pasta & Ice Cream begitu memanjakan lidah.

Creamynya olahan bumbu yang meresap ke spaghetti membuat fikiran melayang seakan-akan sedang menikmati spaghetti di negara asalnya, Italy.