Ratusan pelajar yang notabene wanita tersebut terlihat antusias saat mengikuti berbagai sesi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta bekerja sama dengan Internasional Centre For Islam dan Pluralism (ICIP). Berbagai kegiatan seperti tanya jawab, latihan teknik dasar, pengarahan motivasi dan pembubuhan tanda tangan.

Terlebih pada kegiatan ini, pihak penyelenggara menghadirkan salah seorang pemain sepakbola wanita asal klub Australia United Sydney Assmaah Heelal. Assmah Heelal merupakan pemain sepakbola wanita profesional yang juga menjadi kapten keseblasan Liga Primer Perempuan di Universitas New South Wales. Saat diwawancarai para wartawan, Assmaah menyampaikan kebanggaannya bisa mengajarkan para pelajar Indonesia di sekolah tersebut. Ia juga mengatakan, meski sebagai muslimah, para pelajar juga bisa mengembangkan potensi bakatnya di dunia sepakbola.

"Saya memperkenalkan pada siswa-siswi disini bahwa permainan sepakbola adalah hal yang menyenangkan. Saya juga bisa menginspirasi mereka untuk berkiprah di dunia sepakbola wanita agar menjadi pemain profesional," ujar Assmaah.

Selain disekolah tersebut, pihak penyelenggara juga akan mengadakan hal yang sama di sekolah di beberapa daerah. Seperti, di wilayah Balaraja Kabupaten Tangerang, Majalengka dan Cirebon, Jakarta, Makasar dan berakhir di Kampus UIN Jakarta.

Sementara kegiatan positif ini ditanggapi oleh Kepala SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang Hudaefi. Menurut Hudaefi, meski sekolahnya menyandang status sekolah islam namun hal seperti ini bisa menjadi program yang bemanfaat bagi anak didiknya. Ia menilai, dengan kegiatan ini, sekolahnya bisa menjadi pelopor sepakbola wanita di Provinsi Banten untuk tingkat SMP. Maka dari itu, ia sangat merespon dan siap membuat program olahraga sepakbola wanita demi meningkatkan prestasi di bidang olahraga.

"Tidak ada salahnya, kami memulainya dengan menggalakkan program sepakbola wanita. Saya lihat melalui kegiatan ini, anak-anak kami sangat antusias dan merespon agar olahraga sepakbola wanita ini digalakkan," kata Hudaefi.