Gerah Pungli Merajarela, Gema Kosgoro Seruduk Dindik Tangsel
detaktangsel.com SERPONG - Sikap pungli (Pungutan liar) yang kerap terjadi diranah pendidikan di Kota Tangerang Selatan membuat gerah puluhan mahasiswa yang terhimpun dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Kosgoro mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Kamis (14/01).
Pasalnya, pihaknya kerap kali mendapat pengaduan masyarakat soal pungli tersebut terutama di sekolah tingkat dasar.
Koordinator Aksi, Sayuti menjelaskan, bentuk demonstrasi yang dilakukan Gema Kosgoro sebagai bentuk menyampaikan aspirasi masyarakat dimuka umum. Agar masyarakat lainnya juga mengetahui bahwasanya kondisi pendidikan di Kota mereka tinggal banyak terjadi tindakan pungli yang merugikan masyarakat.
"Kami selalu mendapat pengaduan dan sudah kami tegur pihak yang terkait namun hingga saat ini masih saja terjadi. Artinya, teguran kami dan masyarakat tidak dihiraukan. Maka pantas bila kami demo," ungkapnya saat ditemui.
Dia juga menyayangkan, tindak perilaku pungli tersebut dijadikan ajang bisnis meraup keuntungan pribadi. Parahnya, pihaknya juga menemukan adanya penjualan kalender 2016 dan setiap murid harus membelinya.
"Kalender, ini kan bukan prioritas dalam pendidikan. Kenapa wali murid harus membeli? Artinya ada penyalahgunaan kewenangan," sesalnya atas pungli itu.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, pihaknya menginginkan agar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel agar turun dari jabatannya karena tidak mampu memperbaiki kualitas pendidikan di Kota Tangsel. Tak hanya itu, pihaknya kedepan akan melaporkannya ke pihak yang berwajib.
"Kepemimpinan Pak Mathoda sangat lemah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Terbukti masih banyak modus pungli. Bila hal ini masih saja terjadi maka kami tak segan-segan akan demo kembali sekaligus membuat pengaduan kepada KPK dan Kejaksaan," pungkasnya.
Dalam aksi demonstrasi itu juga, Gema Kosgoro menghadiahi keranda mayat sebagai wujud matinya hati nurani pejabat Dinas Pendidikan Kota Tangsel