Angga, rekan korban yang merupakan anggota LSM di Depok mengatakan bahwa ia sudah memberitahukan peristiwa tersebut ke jajaran pejabat pemkot yang kemudian diteruskan ke Walikota. Namun, tidak mendapat tanggapan dari pemkot maupun Walikota.

Selain itu, Angga menjelaskan, pada Kamis (15/5) kemarin, seorang petugas puskesmas sempat berkunjung ke rumah korban. Akan tetapi kedatangan tersebut dirasa sangat tidak membantu. "Petugas puskesmas justru menyuruh korban membuat surat Jamkesda agar mendapat keringanan biaya. Kedatangan mereka justru makin membingungkan dan menyulitkan keluarga korban," kata Angga.

"Biaya pengobatan dan bantuan yang jelas dari pemkot, sebagai bentuk tanggung jawab itu saja. Jangan menyulitkanlah." ujar Angga, Minggu (18/5).

Untuk itu Angga menambahkan, dirinya bersama rekan - rekan aktivis akan menggalang bantuan untuk mendesak pemkot untuk bertanggung jawab penuh terhadap korban.

Sebelumnya diketahui, Tasman yang merupakan warga Gang Rukun 03 No 57 Sidamukti, Cilodong, tertabrak saat mengendarai sepeda motor Yamaha Vega miliknya. Ia sempat dirawat di rumah sakit, namun keterbatasan biaya memaksanya untuk menjalani rawat jalan.

Akibat kejadian tersebut, pria berusia sekitar 40 tahun itu menderita luka-luka dan patah tulang dibeberapa bagian tubuhnya. Diantaranya, patah tiga jari kiri, yakni jari telunjuk, jari tengah dan jari manis patah, 2 ruas tulang iga depannya juga patah, serta memar-memar disekujur tubuh.

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak pemkot Depok.