Kemitraan Ormas dengan Pemerintah Kota juga dalam konteks menjaga keamanan dalam negeri, dan kenyamanan hidup bermasyarakat.

"Namun kerapkali masih saja ada yang meresahkan," ungkap Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tangsel HM Salman Faris.

Salman juga menambahkan, pihaknya merasa tak heran bila Kota Tangsel disebut sebagai "Kota Sejuta Ormas".

Pasalnya, Sebagaimana diketahui jumlah Ormasnya adalah jumlah terbanyak seindonesia.

"Secara legalitas Ormas di Tangsel saat ini berjumlah 221, itu pun belum termasuk ormas-ormas non legal." tuturnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Tangerang Selatan, saat ditemui di kediamannya mengakui, pihaknya sering kali mendengar keluhan-keluhan dari masyarakat, terutama pihak yang sedang menjalankan kegiatan proyeknya. Hal ini terkait adanya oknum ormas yang sering meresahkan mereka. Jumat, (02/01)

Menanggapi hal tersebut, HM Salman Faris selaku Kepala Badan Kesbangpolinmas Tangsel meminta masyarakat ataupun pihak yang dirugikan segera melaporkannya, agar diberikan pembinaan kembali secara intensif.

"Kalau memang ada laporan yang akurat, otentik dan objektif. Kita bersama pimpinan-pimpinan Ormas sepakat bila ada masyarakat yang dirugikan, segera laporkan siapa namanya, apa ormasnya dan dimana kejadiannya agar diselesaikan secepatnya," ungkap Salman Fariz.

Pihak Kesbangpolinmas hingga saat ini masih menunggu pengaduan lanjutan dari masyarakat terkait kenakalan Oknum Ormas, untuk diselesaikan secara tegas.

"Namun, hingga saat ini baru satu laporan yang akan ditindak lanjuti untuk segera diselesaikan dengan memanggil pimpinannyan " tambahnya.

Salman pun menyayangkan bila hal ini terjadi terus menerus, bukan hanya masyarakat yang dirugikan, namun Ormas yang terkait pun akan buruk citranya.