Festival ini mempertontonkan prosesi perkawinan ada betawi, Mulai dari pasangan pengantin, pawang, palang pintu, pembaca pantun, hingga bawaan besan seperti roti buaya, dandang serta petasan.

Dalam festival ini terdapat enam kriteria, yakni kekompakan dan keserasian pasangan pengantin, vokal atau isi pantun yang dibawakan, seni beladiri, kelengkapan bawaan besan, ketepatan waktu dan kreasi atau dandanan pasangan pengantin.

Camat Ciputat Deden Juardi mengatakan digelarnya kegiatan ini sebagai upaya membangkitkan budaya asli Betawi. Terlebih, kawasan Ciputat dihuni oleh masyarakat yang mayoritasnya asli Betawi.
"Untuk saat ini, kami mengedepankan budaya betawi karena Ciputat didominasi etnis Betawi. Tapi ke depan, budaya-budaya lain juga bakal kami tampilkan," ucapnya.

Menurutnya festival Penganten Betawi ini digelar sebagai rangkaian peringatan HUT ke-5 Kota Tangerang Selatan. Rencananya, festival yang baru digelar pertama kali di Kota Tangsel ini bakal dilaksanakan secara rutin.

"Kami berupaya melestarikan budaya asli kami. Kita ketahui, banyak pemuda saat ini sudah meninggalkan budaya-budaya aslinya," ucapnya.(def)