Prinsip hidup yang harus dimiliki
detaktangsel.com - PAMULANG - acuan dasar yang sebaiknya dijadikan kerangka berpikir dan bersikap dalam menjalani hidup, baik dalam bersosial maupun untuk diri sendiri adalah berdoa,semangat berusaha, hati yang bersih dan tidak menyombongkan diri. Hal ini di sampaikan oleh , H.Abdul Halim S.Ag, saat berkhotbah Shalat Idul Adha (24/9), di Masjid Raya Alkautsar, kompleks Vila Dago, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Doa (dalam bahasa Arab) berarti membaca, meminta hajat dan memohon pertolongan. Dalam kitab Tuhfatudz Dzakkirin Imam Syaukani menyampaikan karena doa adalah intinya ibadah maka setiap ibadah tanpa doa bagaikan buah tanpa isi atau seperti jasad yang tidak memiliki otak waras.
Islam sangat menghargai orang yang penuh dedikasi dan loyalitas dalam bekerja. Dalam kondisi apa pun, kita harus tetap bersemangat untuk selalu bergerak menangkap peluang-peluang dan membuka pintu-pintu rezeki yang telah disediakan-Nya. Allah Maha Rahman dan Rahim, Allah pula Mahakaya. Oleh karena itu, kita jangan takut kehabisan dengan kekayaan di dunia ini.
Hati yang bersih adalah hati yang selamat dari berbuat syirik kepada selain Allah dalam bentuk apa pun, bahkan ibadah hanya boleh untuk Allah semata, yaitu irodah (keinginan), cinta, tawakkal, inabah (kembali), tunduk, takut dan rasa harap hanya ditujukan pada Allah semata.
Sombong ialah merupakan suatu sifat yang menyebabkan seseorang merasa lebih unggul dari pada orang lainnya. Seorang yang sombong selalu menganggap remeh kepada sesamanya. Dia merasa lebih mulia keturunannya, lebih abanyak harta bendanya dan lebih rupawan (gagah perkasa) Padahal sebetulnya itu hanya titipan belaka. Dan sewaktu-waktu di cabut oleh DZAT YANG MAHA PEMBERI. Begitu pula sifat membanggakan diri, yang tidak sepantasnya ditonjol-tonjolkan dan dipamerkan. Kalau seseorang meraih prestasi dan mempunyai nama harum, tidak lain adalah berkat dukungan dan bantuan orang lain juga, baik secara langsung ataupun tidak. Dan yang lebih jelas lagi adalah berkat anugrah dan kehendak Alloh; yang telah menganugrahinya akal, daya dan kekuatan sehingga ia dapat meraih kemenangan, menjadi jutawan dan memperoleh kemasyhuran. Karena itu wajiblah ia bersyukur kepadaNya.
Betapa pentingnya para orang tua mengoptimalkan amal shalihnya agar memiliki keturunan yang baik, hidup dengan rezki yang halal dan bersikap dermawan pada saudara muslim lainnya.
Ibadah qurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental, dimana Nabi Ibrahim as dengan mengorbankan anak satu-satunya yang amat dicintainya mengajarkan umat manusia sikap bertauhid yang sesuangguhnya, Beliau membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi menuju penghambaan kepada Allah SWT semata. Jika seseorang telah terbiasa melakukan ibadah qurban dan mengetahui makna sebenarnya maka hatinya akan merasa lebih tentram dan nikmat dalam menjalankannya.