Sedikitnya ada 7 tuntutan warga Sawah Baru kepada pengelola kampus UPJ Bintaro, diantaranya pengelolaan outsourcing di kampus UPJ diserahkan kepada warga sekitar, pengelola UPJ merekrut tenaga sekuriti dari warga, pengelola UPJ berikan kesempatan kepada warga sekitar menjadi vendor pengadaan barang dan jasa, Pengelola UPJ memberikan kesempatan bagi warga untuk mengisi tenant-tenant kantin di dalam kampus.

Selain itu, warga juga menuntut pengelola kampus UPJ turut memberikan beasiswa kepada pemuda Sawah Baru untuk bisa berkuliah di UPJ, meminta pengelola UPJ memberikan dana CSR kepada warga baik berupa dana tunai maupun pelatihan keterampilan untuk para pemuda dan dan meminta pengelola UPJ turut membangun lingkungan sebagai tanggungjawab CSR perusahaan bagi lingkungan sekitar.

Anggota DPRD Kota Tangsel, Sukarya yang ikut mengawal aksi demo warga di kampus UPJ Bintaro mengatakan, aksi warga Sawah Baru di adalah untuk menanyakan kesepakatan yang terjadi 5 tahun lalu antara warga dengan pengelola kampus UPJ.

"Yang jelas, (aksi) ini bagian dari tuntutan-tuntutan dan menanyakan kesepakatan 5 tahun yang lalu antara warga dengan pengelola UPJ," ungkap Sukarya.

Menurutnya, dari beberapa kesepakatan antara warga dengan pengelola UPJ Bintaro yang dituntut warga, tak satupun bisa direalisasikan oleh pengelola UPJ. Hingga beberapa kali ada pergantian pejabat di UPJ, warga mengaku sulit menemui pengelola kampus.

"Mereka (warga) ini kan harus diberdayakan. Ngak boleh memonopoli, ada disini perusahaan outsourching, ya silahkan berbagi," ujar dia.