Fosil ditemukan di Formasi Besano, pegunungan Alpen selatan, di perbatasan Italia dan Swiss. Area ini merupakan situs kaya fosil hewan purba era Trias Tengah, sekitar 247 hingga 237 juta tahun lalu.

Spesies kalajengking baru ini dinamai Protobuthus ziliolii, dan menjadi kalajengking pertama yang teridentifikasi dari era Mesozoikum di Italia. P. ziliolii juga merupakan spesies kedua dari genus Protobuthus yang ditemukan di dunia.

Ukuran kalajengking purba ini hanya sekitar 4,4 sentimeter dan fosilnya telah terawetkan hampir utuh, termasuk mata, kaki, dan ekor penyengat.

Kalajengking merupakan anggota kelompok araknida dengan delapan kaki. Mereka termasuk dalam kelompok artropoda, filum hewan tanpa tulang belakang dengan badan beruas-ruas.

Para paleontolog menggunakan sinar UV dan pemindaian mikroskop elektron di laboratorium museum untuk memastikan bahwa fosil mewakili tubuh Protobuthus ziliolii secara utuh, bukan hanya kerangka luar (exuvia).

Penemuan ini penting karena artropoda terestrial termasuk dalam kategori fosil paling langka dalam catatan paleontologis, dan araknida hanya sedikit dalam catatan tersebut.

Spesies Protobuthus ziliolii belum diungkapkan ke publik, namun akan menjadi bagian dari rencana perjalanan baru yang didedikasikan untuk fosil Lombard di Museo di Storia Naturale di Milano pada masa mendatang.