Hari Air Dunia, Wali Kota Tangsel Pimpin Pembersihan Saluran Air Induk BPI
Detaktangsel.com PAMULANG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggelar apel bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di alun-alun Pemkot Tangsel Pamulang, Jumat (20/3/2015). Wali Kota Tangsel Hj Airin Rachmi Diany dalam sambutan apel bersama tersebut mengungkapkan, dalam peringatan hari air dunia kita diingatkan dan disadarkan betapa pentingnya makna air bagi kehidupan kita.
"Kita harus menyadari bahwa kita tidak bisa hidup tanpa air. Oleh kerena itu, maka kita semua harus memberikan perhatian yang semestinya terhadap ketersediaan, kesinambungan, dan kualitas air," papar Wali Kota Tangsel.
Menurut Wali Kota, dalam kaitan itu maka kegiatan membersihkan saluran air di semua wilayah menjadi hal yang sangat penting. Karena itu, kata Airin, segala upaya dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kualitas air memberikan manfaat dari sisi kebersihan wilayah, kesehatan masyarakat, dan meningkatkan kebersamaan serta persatuan di kalangan masyarakat.
"Saya berharap, ke depan, kegiatan bersih-bersih ini dilaksanakan bukan hanya dalam rangka peringatan moment-moment tertentu, tetapi dapat dijadikan agenda rutin," tegas Airin.
Airin menjelaskan, pengelolaan sumber daya air perlu dilakukan secara terpadu, melalui; Pertama, Adanya penyelenggaraan konservasi sumber daya air yang berkelanjutan dalam rangka menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air. Kedua, Mendayagunakan sumber daya air secara adil dan merata melalui kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air. Ketiga, Mengendalikan daya rusak yang dilakukan secara menyeluruh mencakup pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan. Keempat, Menyelenggarakan pengelolaan sistem informasi sumber daya air secara terpadu, berkelanjutan, dan mudah diakses oleh masyarakat; dan Kelima, Menyelenggarakan pemberdayaan para pemilik kepentingan sumber daya air secara terencana dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja sumber daya air.
Menurut Wali Kota, isu permasalahan yang dihadapi Kota Tangerang Selatan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air, antara lain;
1) Sedikitnya terdapat 31 titik daerah rawan banjir yang merupakan dampak dari belum terintegrasinya fungsi jaringan drainase,
2) Belum dimilikinya rencana pengelolaan air baku guna pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Tangerang Selatan,
3) Keterbatasan daerah resapan air di hulu Daerah Aliran Sungai yang melalui Kota Tangerang Selatan.
Wali Kota Tangsel juga berharap, permasalahan-permasalahan yang ada dapat terkait sumber daya air secara bertahap diselesaikan, seperti masalah banjir, kekeringan, dan sebagainya tidak akan terjadi lagi.
"Untuk mewujudkan hal ini, tentunya yang dibutuhkan adalah keterpaduan dan sinergi dari semua pihak/stakeholder yang ada di Kota Tangerang Selatan. Pemerintah Kota sendirian tidak akan dapat melakukan hal ini," terang Airin.
Dalam upaya mewujudkan hal itu, menurut Wali Kota, langkah kongkrit yang telah dilakukan Pemkot Tangsel antara lain; Normalisasi sungai, pembuatan saluran air/gorong-gorong/drainase, pembangunan tandon, pelestarian/revitalisasi Situ, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam rangka sinkronisasi pengelolaan sumber daya air, dan lain-lain.
Khusus terkait dengan Situ, menurut Wali Kota Tangsel, semua pihak harus memberikan perhatian yang sangat serius."Permasalahan yang terjadi terkait dengan Situ adalah adanya alih fungsi dan terjadinya pendangkalan atau sedimentasi. Pendangkalan ini terjadi baik diakibatkan oleh faktor alam, maupun manusia seperti dijadikan tempat pembuangan sampah," papar Airin.
Wali Kota memaparkan, kondisi tersebut akan memberikan banyak dampak negatif, di antaranya tidak adanya cadangan air untuk menghadapi musim kemarau. Padahal menurut Wali Kota, keberadaan Situ memiliki banyak manfaat atau fungsi, yakni pencegah dan pengendali banjir, irigasi, dan pariwisata.
Sebagaimana diketahui, pada dasarnya penguasaan dan kewenangan pengelolaan Situ berada di tangan Pemerintah Pusat. "Pemerintah Kota selama ini telah mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan Situ."
Airin menuturkan, langkah-langkah nyata yang dilakukan, antara lain penanaman pohon di kawasan Situ, pemasangan papan-papan peringatan, pengawasan pendirian bangunan di sekitat Situ, dan pembersihan Situ dari sampah dan jaring peternakan ikan. "Saat ini, Pemerintah Kota pun sedang melakukan kajian untuk meningkatkan fungsi dan manfaat Situ sebagai kawasan wisata," imbuh Wali Kota.
Airin mencontohkan, beberapa waktu lalu, terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup, Pemerintah Kota Tangsel telah berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dari organisasi EAROPH terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dengan melibatkan pihak ketiga, dan penghargaan Langit Biru. "Saya ingin hal ini dapat menjadi penambah motivasi bagi kita semua," pungkas Wali Kota.
Selanjutnya, dalam pelaksanaan peringatan Hari Air Dunia XV (ke-Limabelas) 2015 tingkat Kota Tangerang Selatan disikapi dengan kegiatan bersih-bersih saluran air yang dipusatkan di kawasan perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) Kelurahan Pamulang Barat Kecamatan Pamulang yang dipimpin langsung Wali Kota Tangsel, didampingi Sekretaris Daerah Kota Tangsel Dudung E Diredja, Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Hj Retno Prawati, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Rahmat Salam, Camat Kecamatan Pamulang Deden Juardi, Lurah Pamulang Barat M.Syafei, dan warga BPI RT.001/004 Pamulang Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Sumber Daya Air Kota Tangsel Ade Sufrizal mewakili Kadis DBMSDA menjelaskan, penanganan persoalan banjir dan penataan saluran air yang melintas di perumahan Blok BPI akan sampai di wilayah Blok Kedaung menjadi prioritas di Bidang tugasnya.