Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota, Afri Effendi menuturkan, masalah antara guru dan siswa ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Guru perempuan yang bernama Fermini Wulansari itu bahkan meminta maaf atas kegaduan yang terjadi kepada orang tua siswa dan masyarakat setempat. Fermini mengatakan bahwa apa yang terjadi merupakan kesalahpahaman.

Dalam video yang beredar, Fermini juga membuat video klarifikasi dan permintaan maaf.

Mengutip beritasatu, "Saya meminta maaf atas kesalahan saya membuat video tersebut. Kepada pihak-pihak yang dirugikan akibat video tersebut. Perlu saya klafikasi, bahwa kejadian yang terjadi yang kesalapahaman saja yang tidak semestinya terjadi antara guru dan murid," ucap Fermini.

Afri Effendi menuturkan, sebelum video makian itu beredar, Fermini disebut telah memukul muridnya dengan penggaris. Awalnya siswa itu mengamuk dari luar, siswa itu lantas masuk dan memaki guru dengan mengucapkan kata-kata yang tak pantas.

Tak sampai disitu, siswa itu juga memukul dan menendang pintu sambil mengumpat dengan bahasa Minang.