Pameran ini diadakan di GOR Sukoharjo mulai tanggal 3 Juli hingga 13 Juli, dan diresmikan oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani. Pameran dengan tema Kalpataru 3 ini diikuti oleh 624 peserta dari berbagai daerah, antara lain Jawa Tengah, Madura, Madiun, Ponorogo, Bandung, dan Denpasar.

Menurut Bony, ia telah merawat bonsai jenis anting putri ini selama lebih dari sepuluh tahun. Meskipun sudah ada penawaran sebesar Rp500 juta, ia masih belum bersedia untuk menjualnya. "Belum, belum saya lepas, saya masih suka," ujarnya dikutip Indozone.

Bony mengungkapkan bahwa ia tidak menentukan harga jual secara pasti, tetapi hanya akan melepasnya jika ada penawaran sejumlah ratus juta. "Bukan begitu, pokoknya masalah harga pasti adalah. Yang jelas karena saya masih suka, ya belum saya lepas gitu aja," kata Bony yang mengaku senang bisa meraih best in show.

Perlu diketahui, dalam pameran dan kontes ini, terdapat penilaian yang dilakukan oleh juri dari PPBI Pusat. Penilaian meliputi aspek penampilan, gerakan dasar, kebersihan, dan kematangan. Setiap kelas memiliki sepuluh peserta terbaik dan yang terbaik di antara mereka akan dinobatkan sebagai 'Terbaik dalam Pameran'.

Selain itu, terdapat tiga kelas dalam kontes bonsai ini, yaitu kelas utama, pratama, dan madya. Dari pemenang terbaik di ketiga kelas tersebut, satu bonsai akan dipilih sebagai 'Terbaik dalam Pameran'.

Kristian Hartana dari Bandung berhasil meraih penghargaan 'Sepuluh Terbaik' dalam kelas madya. Penghargaan tersebut menunjukkan prestasinya sebagai yang terbaik di antara sepuluh peserta terbaik dalam kelas tersebut.

Sementara itu, Jiyanto Gunawan dari Ponorogo, Jawa Timur, meraih penghargaan 'Sepuluh Terbaik' dalam kelas pratama. (Aip)