Kunjungan tersebut merupakan kunjungan sekelompok orang dari sebuah lembaga Non Government Organization (NGO) atau di Indonesia biasa disebut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Tidak seperti biasanya, sebanyak enam orang anggota dari organisasi non pemerintah yang datang ke Pemkot Tangsel selanjutnya menduduki kantor Wali Kota tanpa melalui teriak-teriak alias orasi di gerbang Pemkot Tangsel, lantaran menentang kebijakan Pemkot. Kali ini rombongan langsung diterima Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dan Wakil Wali Kota Benyamin Davnie.

Usut punya usut, ternyata kedatangan enam orang anggota LSM yang namanya sedikit berbau eropa, yakni SEM (Scientist, Engineers and Members) Internastional, asal negeri penghasil 'umbi-umbian' ginseng, Korea Selatan.

Diketahui, SEM International yang kini berkantor pusat dikawasan Daejeon, di tengah-tengah metropolitan Korsel ini, didirikan sejak tahun 1995 lalu, dan fokus memberikan pelajaran berbahasa Korea.

"Lembaga ini juga memperkenalkan budaya Korea dan melakukan kegiatan internasional untuk memahami perbedaan budaya," ujar Wakil Wali Kota, Benyamin Davnie, usai dirinya menerima rombongan LSM tersebut.

Kedatangan lembaga SEM bersama Vice President-nya, In Sun Song ke Tangsel, sebelumnya telah mendapat kontrak dari Pemerintah Kota Daejeon untuk mengirim beberapa personilnya ke Indonesia dan negara Asia lainnya, seperti China. Hal itu, untuk memperkenalkan kota Daejeon kemudian di diskusikan dalam kerja sama bilateral. Terutama dibidang teknologi, budaya dan pendidikan.

"Tangsel salahsatu dari 27 kota yang mengikuti program sister city yang diadakan di Korea beberapa waktu lalu. Jadi, kini giliran mereka berkunjung kesini," terang Ben, sapaan Benyamin Davnie.

Dalam waktu dekat, lanjut Ben, Wakil Wali Kota Daejeon akan berkunjung ke Tangsel untuk membahas kerja sama bilateral tanggal 8-10 September mendatang.

"Tujuan lembaga ini kesini tak lain karena mereka ingin mengenal lebih jauh lagi kota Tangsel ini," ucap Ben.

Pantauan media, nampak Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany sempat saling bertukar cinderamata dari masing-masing wilayah baik dari Tangsel maupun kota Daejeon, Korsel.