Namun, kumpulnya ketiga kontestan calon Pilkada Tangsel tahun 2020 tersebut, bukan untuk mengikuti pengundian nomor urut masing-masing pasangan calon yang dilakukan KPU Tangsel pada September 2020 lalu.

Kali ini, tiga pasangan calon Pilkada Tangsel itu berkumpul, terkait penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih oleh KPU Kota Tangsel sesuai surat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No 83.115/PAN.MK/PSPK/02/2021.

Divisi Teknis KPU Kota Tangsel Achmad Mudjahid Zein mengatakan, dalam PKPU nomor 19 tahun 2020, mengamanatkan jika pasangan calon nomor urut 1 hingga nomor urut 3 di undang dalam penetapan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih.

"Sesuai PKPU No 19 tahun 2020, paslon nomor urut 1,2 dan 3 akan kami undang. Kemudian partai pengusung, Bawaslu, unsur Muspida seperti wali kota, ketua DPRD, Dandim, Kapolres dan kejaksaan," ungkap Mudjahid Zein, di konfirmasi Kamis, (18/2/2021).

Mudjahid terangkan, keputusan MK soal sengketa Pilkada Tangsel 2020, hasilnya saat ini sudah inkrah. "Sudah selesai di ranah mahkamah konstitusi," terang Mudjahid.

Kata Mudjahid, meski Tangsel saat ini masih ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), protokol kesehatan (Prokes) sesuai aturan akan diterapkan saat penetapan calon Pilkada Tangsel terpilih nanti.

"Tempatnya di swissbel hotel, Sabtu besok. Tapi karena Tangsel masih PPKM, kita akan mempedomani Prokes yang ada," ujarnya.

Mudjahid pun berharap, dalam penetapan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih nanti, tidak perlu ada konvoi atau arak-arakan oleh pendukung yang bisa menimbulkan klaster baru penularan Covid.

"Kita sih berharap ngak usah ada arak-arakan pendukung. Ngak usah ada kerumunan. Jadi sesuai yang kami undang aja," tandasnya.

Diketahui, tiga kontestan Pilkada Tangsel 2020 lalu itu masing-masing pasangan nomor urut 1 Muhamad-Rahayu Sarswati, pasangan nomor urut 2 Siti Nur Azizah-Ruhamaben dan pasangan nomor urut 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.