Ini diungkapkannya saat Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kota Tangsel di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, Setu pada Selasa (15/8/2017). "Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi proses tumbuh kembang anak, yang akan memberi pengaruh secara langsung kepada masa depan anak," katanya.

Kata Airin, jika keluarga membentuk karakter yang baik,maka anak akan mengerti bagaimana bertindak dan bersikap sesuai etika dan norma yang ada. "Sikap yang ditunjukkan oleh keluarga akan menjadi tauladan yang nyata bagi anak," katanya.

Dia mengatakan, tidak semua keluarga mempunyai kualitas sesuai yang diharapkan. Di antaranya, masih banyak keluarga yang tergolong tidak sejahtera, peningkatan kasus kekerasan terhadap anak perdagangan anak, pornografi. Anak bukan hanya sebagai korban. Namun, menjadi pelaku yang disebabkan kurang komunikasi dalam keluarga.

Untuk itu, peran keluarga sangat diperlukan dalam mengasuh anak sesuai dengan prinsif yang digunakan dalam pembangunan anak indonesia yang mengacu pada konvensi hak anak yang, Non Diskriminasi, Kepentingan terbaik bagi anak, Hak hidup, Kelangsungan hidup dan perkembangan serta menghargai pendapat anak.

"Masalah tersebut harus kita cari jalan keluarnya. Mengurangi kekerasan anak dengan cara bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan bekerja sama dengam pihak kepolisian," tandasnya.