Kampanye Tatap Muka, Calon WaKo dan Calon WaWaKo Tangsel 2024-2029, Lanjutkan dan Tingkatkan Program Kerja
PAMULANG, detaktangsel.com - Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 telah memasuki masa kampanye bagi para pasangan Calon Kepala Daerah, baik Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub/Cawagub) maupun Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (CaWaKo/WaWaKo) atau Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (CaBup/CaWaBup) yang siap bertarung mendulang suara pemilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Di Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) misalnya, masa kampanye Pilkada pada 22 September hingga 23 Nopember 2024 dimanfaatkan pasangan Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany dan Calon Wakil Gubernur Banten Ade Sumardi serta Calon Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dan Calon Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan melalui kampanye tatap muka dengan masyarakat, baik ibu-ibu, bapak-bapak, juga remaja yang sudah memiliki hak pilih pada 27 Nopember mendatang dengan sederhana namun khidmat, meskipun terkadang cuaca cukup terasa panas.
"Hari ini, setidaknya ada tujuh tempat kegiatan kampanye, dari pagi hingga sore, bahkan bisa sampai malam hari," ungkap Benyamin Davnie, saat memulai kampanye tatap muka di kawasan perumahan di Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Jum'at (27/09/2024).
Saat ini, lanjut Benyamin Davnie yang biasa disapa Bang Ben, merupakan waktu dilaksanakannya kampanye untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten khususnya. "Pada waktu dan tanggal yang sama, pada tanggal 27 Nopember akan dilaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota, dilaksanakan bareng," imbuh Bang Ben.
Hari ini juga, kata Bang Ben, dirinya kampanye di Benda Baru dan pak Pilar di tempat lainnya. "Ada dua pasang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Tangsel, dan di Gubernur Banten juga ada dua pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur, semuanya, secara masing-masing kampanye (terpisah) di semua tempat, kalau di Tangsel ya se-Tangsel dan kalau di Banten ya se-provinsi Banten," paparnya lagi.
Mewakili pasangan Calon Wali Kota Tangsel dan pasangan Calon Gubernur Banten, Bang Ben juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran warga di lokasi giat kampanye, menyisihkan waktu di tengah-tengah kesibukan masing-masing, meskipun tempatnya sederhana dan cuaca cukup panas.
"Alhamdulillah, di kota Tangsel, dalam pelayanan kesehatan sudah bagus dan usia harapan hidup rata-rata di tujuhpuluh dua tahun," ungkap Benyamin Davnie.
Kalau pelayanan kesehatan sudah bagus, makanan bergizi sudah bagus, pelayanan transportasi sudah bagus, dan lain sebagainya sudah bagus, maka menurut Bang Ben, kita tidak terlena. "In syaa Allah, ke depan akan kita lanjutkan dan tingkatkan lagi, hingga usia harapan hidup masyarakat Tangerang Selatan lebih dari tujuh puluh dua tahun, bisa tujuhpuluh tiga atau tujuhpuluh empat tahun," tegasnya.
Di lokasi acara, Bang Ben juga mengapresiasi warga setempat yang telah melakukan penanaman pohon untuk penghijauan di lingkungan dan bermanfaat. "Minimal buat bisa berteduh, dan kondisi ini bisa kita tingkatkan dalam bentuk urban farming di mana pada jenis tanaman tertentu tidak memerlukan lahan/tanah yang luas," kata Bang Ben.
Selain menyoal tentang kesehatan, Bang Ben juga menyampaikan untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan pada bidang pendidikan. "Di beberapa tempat, saya mendapatkan banyak masukan tentang bagaimana pengembangan pendidikan di lingkungan masing-masing, termasuk soal kekurangan serana pendidikan (sekolah negeri). Boleh saja, tapi saya tidak berhenti di situ saja," kata Benyamin Davnie.
Untuk membangun sekolah menengah di atas lahan 3.000 meter persegi hingga 4.000/ meter persegi (m²) misalnya, kata Bang Ben, dengan harga tanah Rp5 juta per meter, maka setidaknya harus menyiapkan Rp15 miliar untuk lahannya saja. "Lalu untuk bangunannya dua puluh miliar, dan bangku sekolah dan lain-lain sekitar duapuluh lima miliar, hingga total limapuluh miliaran untuk satu sekolah menengah pertama negeri. Di sisi lain, ada 154 Sekolah Dasar Negeri. "Ketika lulus semua dan semua ingin masuk sekolah menengah pertama negeri, maka bagaimana pun tidak akan tertampung,"terangnya lagi. (Zal)