Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi Ida Bagus K Adnyana mengatakan, di 2015 ini ada lima ULP se-Indonesia yang beroperasi secara bersamaan. Yakni Tangsel, Banjarmasin, Medan, Semarang dan Makasar. Soalnya, di lima kota ini jumlah layanan pembuatan paspor melampaui kapasitas per harinya. "Pembuat paspor warga Tangsel di kantor Imigrasi Tangerang per harinya mencapai 250 pemohon. Bahkan bisa lebih," ungkapnya, ditemui usai peresmian di Serpong, Rabu (30/12).

Menurutnya, warga Tangsel yang ingin membuat paspor tidak perlu datang ke Imigrasi Kelas 1 Tangerang bisa langsung datang ke kantor ULP. Pelayanan ini dibuka untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. "Dengan dioperasikannya ULP ini mendekatkan diri kepada masyarakat," ujarnya.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM wilayah Banten Susy Susilowati menjelaskan, di Banten ada tiga kantor imigrasi yakni di Cilegon, Serang dan Tangerang. Setiap bulannya pemohon mencapai 6.587. Namun dari tiga kantor imigrasi, paling banyak pembuat paspor masyarakat asal Kota Tangsel.

"Untuk kantor imigrasi Tangerang tiap bulannnya melayani 4.700 pemohon," katanya.

Ditambahkan Kepala Imigrasi Kelas 1 Tangerang Apit Priatna mengatakan, ULP dibuat untuk meningkatkan pelayanan paspor, pembuatan paspor yang dilakukan ULP dilakukan selama tiha hari kerja. "Perhari di Serpong bisa melayani sebanyak 65 orang pembuat paspor, dan 200 secara online dari Pukul 08.00 hingga 14.00 wib," terangnya.

Di tempat yang sama, salah seorang pemohon pembuat paspor Jimmy Sakul asal Pamulang mengatakan, adanya kantor ULP Imigrasi ini memudahkan warga Tangsel dalam membuat paspor. "Kita tidak perlu jauh-jauh ke Tangerang dan antri panjang," pungkasnya.