Penguatan kerukunan Agama Harus Dijaga
Serpong- Masuknya budaya asing saat ini harus dibendung dengan moral. Tantangan, ini harus dibendung dengan penguatan moral dan kerukunan umat beragama.
Hal ini diungkapkan, aktivis kerukunan umat beragama Rangerang Raya, Siti Haniatunnisa mengatakan kegiatan yang merangkul semua elemen masyarakat dapat meminimalisir konflik yang ada di masyaralat.
"Budaya asing sudah tidak bisa dibendung. Makanya, kaum muda harus bisa meminimalisir masuknya kebudayaan asing," katanya saat kegiatan kesenian kerukunan Umat beragama di Graha Serpong, Sabtu (9/11).
Menurutnya kegiatan kesenian ini untuk menumbukan rasa kecintaan terhadap kebudayaan dan kesenian tradisional indonesia.
"Acara ini jangan hanya seremoni belaka. Harus diaplikasikan dilingkungan masyarakat," katanya.
Terlebih, saat ini sambung Haniatunnisa maraknya kebudayaan asing
kegiatan ini jgn hanya seremoni. Namun bisa diaktualisasikan dilingkungan. Masuk budaya asing bagi kaum muda.
"Kaum muda kita jangan hanya hapal tarian dari korea yang sedang naik daun sekarang. Melupakan tarian-tarian indonesia," ucapnya.
Dengan kesesnian kerukunan umat beragama ini bisa merapatkan barisan untuk menghindari konflik antaragama yang ada di tangsel. Karena Tangsel nota bene mempunyai masyarakat yang heterogen.
"Saya berharap kegiatan ini bisa merangkul semua masyarakat yang berbeda keyakinan melalui kesenian," terangnya.
Dewan Pertimbangan Presiden bidang Kerukunan Agama Ma'ruf Amin menuturkan pemuda antaragama di Tangsel dapat menjaga dan menyatukan antar umat beragama.
"Kegaiatan ini menunjukkan uamat beragama di Indonesia menjaga keharmonisannya," katanya.
Keragaman agama di indonesia. Kata dia merupakan kearifan bangsa. Untuk itu, diharapkan masyarakat dapat menjaga keharmoniasan. Pasalnya, terdapat kelompok radikalisme yang ingin memecah belah persatuan dengan dalih agama.
"Kerukunan umat beragama modal utama untuk mempersatukan bangsa indonesia dengan berbagai agama, suku dan bahasa," ujarnya.