Pembangunan Lamban, Dewan Tinjau Pembangunan Gedung DPRD
detaktangsel.com SERPONG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) akan meninjau pembangunan gedung DPRD, pekan ini. Untuk mengetahui sejauh mana progres pembangunan dan kontrak kerja pembangunan tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Saleh Asnawi megatakan pihaknya pekan ini akan meninjau lokasi pembangunan kantor DPRD Kota Tangsel. Sejauh apa pembangunannya ? "Kami akan cek ke lokasi, progres pembangunannya sudah sampai mana" ujarnya.
Dilanjutkannya, selama ini pihaknya belum mendapatkan progres pembangunan gedung tersebut. Kejelasan dari kontrak kerja juga, belum diketahui. Apakah memang selesai di tahun 2015 ataupun pembangunan secara multiyears. "Kami berharap Dinas Tata Kota dapat memberikan penjelasan terkait kontraktor pembangunan gedung tersebut," terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Tata Kota, Dendi Pryandana saat dikonfirmasi mengenai progres pembangunan gedung DPRD Kota Tangsel. Pesan singkat yang dikirimkan dan telepon tidak ada jawaban.
Sekedar diketahui, DPRD Kota Tangsel menuding pelaksanaan pembangunan gedung wakil rakyat lamban. Untuk itu, perusahaan didesak untuk mempercepat pengerjaan. Hal tersebut diketahui setelah pimpinan DPRD Kota Tangsel melakukan sidak ke lokasi pembangunan pada kamis 16 September 2015 lalu, yang laksanakan PT Mitra Gusnita Nanda. Hingga kini proyek senilai Rp77 miliar tersebut belum memasang tiang pancang untuk konstruksi dasar gedung tersebut.
"Tiang pancang saja belum berdiri. Bagaiman mau selesai diakhir tahun ini," ungkap Ketua DPRD, M. Ramlie.
Menurutnya, belum dikerjakannya pemasangan tiang pancang untuk konstruksi dasar pembangunan gedung tersebut memicu kekhawatiran apakah dalam kurun waktu sisa 92 hari kerja, pihak kontraktor mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai kontrak kerja. "Jika pengerjaan basement lambat, maka akan berpengaruh pada penyelesaian pembangunan proyek ini," kata politisi Golkar ini.
Kata dia, jika pembangunan basement bisa segera dirampungkan, maka untuk pengerjaan konstruksi gedung diatasnya akan lebih mudah dikerjakan. "Kontraktornya yang kerjanya lambat," politisi Partai Golkar itu.