Samsul: Panwas Harus Jaga Kredibilitas dan Netralitas Terhadap Semua Paslon
detaktangsel.com TANGSEL - Menanggapi banyaknya laporan dugaan pelanggaran pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, baik dari Tim paslon, Ormas, LSM, dan masyarakat, Panwaskada Kota Tangsel hari ini (Senin, 14/9) akan melaksanakan Rapat Pleno.
Ketua Panwaskada Kota Tangsel M.Taufik MZ membenarkan bila agenda hari ini (Senin, 14/9), Panwas akan melaksanakan rapat pleno atas 5 laporan dan 2 temuan dugaan pelanggaran oleh paslon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel pada Pilkada 2015.
"Rencara hari ini rapat pleno guna membahas laporan pelanggaran dan temuan yang masuk ke panwas," jawabnya singkat saat di konfirmasi via seluler, Senin (14/9).
Saat ditanya paslon nomor berapa yang akan dibahas dalam rapat pleno tersebut, Taufik mengatakan dari laporan dan temuan masyarakat dan tim paslon, rapat pleno akan membahas dugaan pelanggaran paslon nomor 3 Airin dan Benyamin Davnie.
Terpisah Tim Paslon Arsid-Elvier juga Wakil PDIP Tangsel Samsul Hariyanto, merasa heran jika Panwaskada Kota Tangsel melakukan rapat pleno terhadap laporan dugaan pelanggaran oleh paslon nomor 3, pasalnya sampai saat ini paslon tersebut belum pernah dipanggil dan diperiksa.
"Saya melihat terasa aneh kalau panwas mau melakukan pleno, jika yang terkait belum di panggil dan diperiksa, dari mana dasarnya?" ungkap Samsul saat konfirmasi via messenger, Senin (14/9).
Samsul juga mempertanyakan pernyataan panwas terkait dengan laporan dugaan pelanggaran paslon Airin dan Benyamin, jika lewat dari 7 hari maka laporan tersebut dianggap expired. Menurut Samsul dalam UU No 8 Tahun 2015 Ayat 134 tidak ada menyatakan laporan pelanggaran kampanye kadaluarsa.
Samsul mendesak Panwaskada Kota Tangsel memanggil dan memeriksa pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang dilaporkan, mempublikasikan hasil pemeriksaan dan kajian panwas dari hasil rapat pleno, dan direkomendasikan ke KPU Kota Tangsel.
"Panwas harus ingat, masyarakat mengawasi jalannya pilkada ini. Kredibilitas dan Netralitas mereka dinantikan masyarakat Tangsel, hingga tidak ada lagi pernyataan dan serang menyerang sesama tim paslon karena akan berimbas tidak bagus buat pendidikan politik pada masyarakat Tangsel." pungkas Samsul.