Pembagian Sembako Diapresiasi Mensos
detaktangsel.com TANGERANG - Melemahnya ekonomi akibat krisis keuangan global mulai berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat di berbagai lapisan sosial. Untuk membantu masyarakat, Kementerian Sosial RI mengambil sejumlah kebijakan strategis yang berfokus pada keluarga prasejahtera.
Paket bantuan senilai Rp 150.000 tersebut berisi antara lain beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, gula 1 kilogram, kecap, saus sambal, susu kental manis, teh celup, dan mie instan.
Hingga kini, sebanyak 5.550 bantuan paket sembako telah dibagikan secara bertahap di berbagai wilayah seperti Jakarta, Tangerang Selatan, Pamekasan, Sumenep, Pasuruan, Surabaya, Jombang, Boyolali, Bondowoso, Situbondo, Sampang, Pamulang, Cinere Bintaro, Purwokerto, Riau, Jambi, Makassar, Denpasar, Tapanuli, Tarutung, Kupang, Alor, dan terakhir di Kabupaten Waru, Sidoarjo.
Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin menjelaskan, perusahaan telah menghimpun donasi konsumennya pada 1-31 Juli 2015 yang terkumpul sejumlah Rp 3,7 miliar.
"Seluruh donasi dikelola oleh Yayasan BM Cinta Indonesia (BMCI) guna disalurkan dalam bentuk produk kebutuhan pokok yang diharapkan dapat menjangkau 20.000 keluarga prasejahtera di Indonesia," ungkapnya, Kamis (10/9).
Sementara, Menteri Sosial Khofifah mengatakan, salah satu langkah dalam menghadapi kondisi ekonomi saat ini yakni melalui sinergi dengan korporasi untuk berpartisipasi dalam program bantuan sosial keluarga prasejahtera.
"Salah satunya, kami bekerja sama dengan perusahaan ritel modern PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) dalam bentuk penyaluran produk kebutuhan pokok," ucapnya.
Khofifah berharap melalui program bantuan sosial yang bekerja sama dengan korporasi, pihaknya bisa memperkuat bantalan ekonomi keluarga prasejahtera. Dengan demikian, mereka mampu membangun sentimen yang positif dalam menghadapi krisis.
"Manfaat lainnya, yakni meningkatkan kemampuan warga dalam bertahan hidup," katanya.
Selain itu, Khofifah berharap agar program bantuan sosial masyarakat prasejahtera ini bisa dikembangkan lebih luas dengan menggandeng perusahaan lain.
"Semoga ke depannya semakin banyak perusahaan yang peduli. Pola bantuan seperti ini tidak akan membebani perusahaan, mereka bisa menyisihkan sebagian dana tanggung jawab sosial untuk warga," ucapnya.