KPK Siap Jemput Paksa Ratu Atut
JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan takkan main-main terhadap pemberantasan korupsi di Banten. Oleh karena itu, Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah tak mengabaikan panggilan pemeriksaan.
"Sesuai dengan KUHAP, maka yang bersangkutan kita jemput paksa dari rumahnya,” kata Ketua KPK, Abraham Samad di Jakarta, Kamis,(5/12).
Dikatakan Abraham, ancaman KPK merupakan sinyal dan sekaligus isyarat, agar Ratu Atut patuh terhadap proses hukum. “Jadi ini pringatan buat Atut," tegasnya
Namun Abraham tak bisa memastikan kapan tanggal pasti pemeriksaan ulang Ratu Atut. Intinya, KPK hanya melaksanakan aturan hukum yang berlaku. "Jika kemarin dia dipanggil tidak datang kemudian dipanggil berikutnya kalau bersangkutan tetap tidak datang sesuai dengan ketentuannya," tuturnya.
Begitu banyak dan rumitnya korupsi di Banten, Abraham Samad sampai lupa berapa jumlahnya. "Korupsi di Banten itu banyak, saking banyaknya saya lupa itu ada beberapa poin," tukasnya
Menurut Abraham, dari banyaknya korupsi di Banten itu, beberapa diantaranya tengah didalami KPK. "Masih pada tahap pendalaman semua, ini masih harus divalidasi, verifikasi untuk mencari alat bukti," paparnya
Dikatakan Abraham, penelusuran tersebut berasal dari sejumlah informasi yang diterima KPK. "Jadi semua informasi, kasus korupsi di banten, baik yang dilaporkan, dan yang diberikan BPK pada KPK akan kami tindaklanjuti," imbuhnya
Seperti diketahui, kemarin Ratu Atut tak memenuhi panggilan KPK pada Rabu (4/12), alasannya Ratu Atut sedang ada tamu. Padahal Atut akan diperiksa terkait sejumlah kasus dugaan koruspi di Banten. (cea)