Diskusi Forum Semar, Siapa Yang Mengisi Wajah Calon Walikota Tangsel?
detaktangsel.com SERPONG - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini tinggal menghitung hari. Masyarakat yang tinggal di kota pemekaran dari kabupaten induk ini, selanjutnya akan mengetahui siapa calon walikota dan wakil walikota Tangsel yang akan memimpin Tangsel 2016-2021 mendatang.
Mendeketai hari pencoblosan tersebut, Forum Semangat Rakyat (Semar) kembali menggelar diskusi general bertajuk "Kepemimpinan Tanpa Wajah Dalam Pilkada".
Diskusi yang digelar di salah satu rumah makan di kawasan Serpong, Kamis (3/12). Dihadiri oleh Ito Prajna Nugroho, filsuf muda Universitas Pertahanan Indonesia serta Ketua Forum Semar, Ananta Wahana.
Dalam penjelasannya, Ito mengatakan bahwa dalam perhelatan Pilkada Tangsel kali ini, yang harus menjadi pertanyaan besar masyarakat Tangsel kepada calon pemimpin yang ada adalah, bukan sekedar hanya persoalan visi dan misi saja. Tetapi seperti apa wajah kepemimpin yang akan dibawa selama lima tahun ke depan nanti.
"Hampir seluruh kepala daerah yang terpilih dari hasil demokrasi saat ini, kepemimpinannya hampir tidak memiliki wajah. Sehingga ini menjadi pertanyaan besar kita untuk mencari tahu apakah kepemimpinan Tangsel nantinya memiliki wajah atau masih tanpa wajah," ujarnya.
Lanjut Ito, persoalan wajah kepemimpinan atau corak kepemimpinan tersebut sangat penting. Karena jika kepemimpinan Tangsel nantinya diberi corak yang keberpihakan penuh kepada masyarakat Tangsel. maka akan memberikan harapan penuh terhadap masayrakat Tangsel.
Bahkan Ito tak segan mengatakan bahwa saat ini bisa jadi para calon pemimpin Tangsel juga tidak memiliki wjah, dan yang ada di balik wajah asli para calon pemimpin Tangsel adalah kepentingan politik praktis, dan pengusaha yang menjadi donatur.
"Kita sama-sama tahu, cost politik yang besar, membuat banyak calon kepala daerah ini melakukan transaksi dengan donatur besar untuk memodali biaya politiknya. Dan yang dikhawatirkan inilah yang akan mengisi wajah kepemimpinan nantinya. Makanya dari sekarang kita sama-sama harus mewapadai apakah para calon kepala daerah di Tangsel ada yang seperti ini," ujarnya.
Untuk mengisi wajah kepemimpinan Tangsel agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, kata Ito, maka sangat diperlukan desakan besar dari bawah, dan juga percaturan politik tingkat atas yang benar-benar sehat.
"Semoga saja, kita sebagai warga Tangsel telah melakukan desakan akan kerinduan pemimpin yang berkarakter pancasilais, dan para elit politik juga bermain politik dengan nilai-nilai pancasila. Maka jika sudah begitu Tangsel ke depan akan jauh lebih dihormati oleh daerah-daerah lainnya," tandasnya.