Ajeng Gitaris Havinhell yang Penyayang Kucing
Detaktangsel.com SOSOK -- Mengenal gitaris cantik Diajeng Budi Cahyani gitaris grup band Havinhell asal Yogyakarta yang beraliran pop punk.
Dilansir dari brilio, sebelumnya, wanita asal Rembang ini sempat kuliah di jurusan musik UNY. Namun ia pindah kuliah disebuah universitas swasta karena suatu alasan.
Ajeng merupakan wanita vegetarian ia bergabung dengan band Havinhell sejak pertama kali dibentuk di Yogyakarta saat bergabung dengan Havinhell ia langsung didapuk sebagai gitaris, sejak mulai itu citra Ajeng sebagai wanita punk semakin melekat.
Mendalami dunia musik ia memulainya sejak kecil Ajeng belajar mulai dari bermain keyboard. Sejak itu Ajeng sadar kalau dirinya punya ketertarikan terhadap dunia musik meskipun berlatar belakang keluarga tidak ada yang mendalami musi, Ajeng belajar bermain gitar secara otodidak sementara bermain keyboard dengan mengikuti les.
"Jadi waktu SD nyisain uang saku, sisanya tiap minggu buat beli majalah musik itu. Jadi memang belajarnya dari majalah, otodidak," jelas Ajeng. dikutip detaktangsel.com dari Brilio (21/2/2022).
Saat menduduki bangku SMP dan SMA Ajeng sudah memulai membuat band sendiri, ia menjadi gitaris dan kerap tampil dalam berbagai acara event. Sehingga ketika menginjak bangku kuliah Ajeng pun memilih jurusan musik.
Kuliah dengan jurusan musik di UNY membuat Ajeng semakin dalam menekuni musik, namanya sebagai gitaris sekaligus cewek punk semakin kuat.
Punk sendiri kerap dikaitkan dengan orang-orang jalanan dan bebas yang berkonotasi negatif menanggapi anggapan masyarakat tersebut Ajeng tidak mau ambil pusing.
"Punk sendiri kan sebenarnya ideologi kan yang kontra terhadap kemapanan segala macem, salah satu penyalurannya kan dengan musik punk ini. Kalau kata orang punk begini begitu, oh berarti 'dolannya kurang adoh'. Jadi pengetahuannya tentang itu (punk) harus baca lagi deh," ujar Ajeng.
"Mau cewek atau cowok kan punya hak sama mau bawain (musik) apa aja. Ngelakuin banyak hal kalau terbatas kamu cewek kamu cowok nggak akan kemana-mana. Menurutku nggak ada perbedaan gender sih untuk menentukan kamu suka musik apa," tambah Ajeng.
Ajeng juga sangat terinspirasi dari musisi luar negeri seperti Avril Lavigne, Iya sangat menyukai musisi itu baik dari cara bermain musiknya maupun dengan gayanya penampilan Avril yang tomboy juga cocok dengan style Ajeng.
"Kebetulan aku dari kecil kan tomboy. Nggak terlalu suka pakai rok. Paling pakai rok buat kondangan aja," terang Ajeng.
Ajeng juga merupakan fans band punk rock Superman Is Dead (SID) sebelum ia bergabung dengan Havinhell dia sudah mengumpulkan kaset band tersebut, tak disangka-sangka setelah bergabung dengan Havinhell Ajeng beri kesempatan berkolaborasi dengan SID.
Dalam kolaborasi Ajeng bersama SID ia membawakan lagu Sunset di Tanah Anarki, Ajeng menjadi additional vokal saat band itu tampil.
Selain menjadi musisi Ajeng juga hobi mendaki gunung, ia kerap aktif dalam kegiatan sosial bahkan beberapa kali ya ikut mengawal isu Kendeng dan New Yogyakarta International Airport (NYIA), Ajeng bersama bandnya diundang melakukan aksi mereka biasanya berkontribusi menyumbangkan lagu untuk penyemangat massa.
Wanita yang berasal dari Rembang tersebut semakin menyadari kalau wanita ternyata memiliki andil yang besar tidak hanya di bidang musik Ajeng beranggapan bahwa wanita bisa melakukan apapun.
"Cewek sama cowok berkarya melalui genre apapun sebenarnya itu hak mereka. Jadi anggapan cewek nggak boleh ini itu tolong dihilangkan dulu. Udah nggak zamannya deh cewek aneh berbuat gini gitu," ujar Ajeng.
Meski kerap tampil sangar dan tomboy ternyata Ajeng punya sisi lain yang tidak banyak diketahui orang-orang ternyata suka menulis puisi dan ia juga penyayang kucing.
"Kalau di mana pun ketemu kucing mau kucing apapun, aku selalu suka," pungkas Ajeng sambil memanggil seekor kucing yang melintas di dekatnya. (Aip)