Memanfaatkan Jalan Utama VIP, Bengkel Nawilis Didemo Warga
detaktangsel.comPAMULANG - Pembangunan bengkel mobil modern berdinding tinggi 'Nawilis' yang berlokasi disamping depan gerbang utama perumahan Vila Inti Persada (VIP) Kelurahan Pamulang Timur, akhirnya didemo warga RW 19 komplek VIP.
Ketua RW 19 perumahan VIP Hamdan menjelaskan masalah utama pembangunan bengkel tersebut bermula pada pembukaan akses jalan utama VIP secara sepihak yang digunakan bengkel Nawilis sebagai salahsatu pintu masuk-keluar bengkel tersebut.
Menurutnya, semula lahan tersebut merupakan bagian lahan Fasilitas Sosial/Fasilitas Umum (Fasos/Fasum) milik perumahan VIP, yang sebagian lahannya digunakan warga sebagai tempat pembuangan sampah.
Diatas lahan tersebut menurut Hamdan, semula juga berdiri tugu perumahan VIP, yang akhirnya dibongkar oleh pihak pelaksana pembangunan bengkel 'Nawilis'. Saat ini, diatas lahan 1.335 meter persegi. (1.335m2) telah berdiri bangunan megah yang hampir selesai seluas +/- 400m2, yang sebagian bangunannya berlantai tiga.
Atas tindakan sepihak tersebut, akhirnya warga VIP menolak keras pembongkaran batas jalan utama perumahan VIP. Meskipun demikian, warga sepakat untuk menyampaikan aspirasi (berdemo) secara damai dengan memasang spanduk berisikan penolakan warga, lengkap partisipasi tanda tangan warga RW 19.
Warga menuntut pihak bengkel 'Nawilis' menutup kembali akses jalan VIP yang telah dibongkarnya, dan tidak lagi menjadikannya akses kendaraan masuk keluar bengkel.
"Kami sudah enam kali, mengajak pihak pelaksana pembangunan bengkel untuk terlebih dahulu menyelesaikan masalah yang ada, namun tidak pernah mendapatkan penyelesaian yang diharapkan," ungkap Hamdan.
Sementara itu, General Manager Nawilir Bambang Setyono menjelaskan bahwa pihaknya sekitar satu tahun yang lalu membeli lahan seluas 1.335 meter dari pihak PT Altan (pengembang perumahan VIP). Menurutnya, lahan tersebut merupakan lokasi pengembangan bisnis yang sedianya dibangun Rumah Toko (Ruko) dan oleh pihak Nawilis dirubah menjadi gedung bengkel dengan standard teknis dari Jepang.
Salahsatu warga VIP RW 19 yang anggota Komnas HAM-RI, M Imdadun Rahmat mengungkapkan, perubahan status lahan sebagaimana site plan, tidak serta merta dapat dirubah dan dialih-fungsikan oleh pengembang tanpa persetujuan warga sebagai penerima manfaat atas pembelian rumah di VIP sejak berdirinya perumahan tersebut.
"Sejak awal lahan tersebut sudah menjadi masalah. Lahan tersebut sejak awal merupakan taman yang menjadi icons perumahan VIP. Perubahan fungsi taman menjadi kawasan bisnis secara nyata telah terjadi pengambil-alihan hak warga dan telah menggangu kenyamanan warga," paparnya. M Imdadun Rahmat.
Dilain pihak, Bambang Setyono mengatakan, digunakan lahan yang dibeli pihak Nawilis dari pihak PT Altan untuk keperluan bengkel, karena lahan tersebut merupakan kawasan pengembangan bisnis. Karenanya menurut Bambang, pihak Nawilis punya hak yang sama untuk mendapatkan akses jalan dengan warga yang membeli tanah dari PT Altan.
"Sekitar satu tahun lalu, pihak Nawilis membeli lahan seluas sekitar 1.300 meter persegi dari PT Altan yang juga merupakan developer perumahan VIP. Dari luas tersebut, kami membangun gedung untuk bengkel Nawilis dengan standar dari Jepang seluas 400-500 meteran, dan posisi mundur sekitar 30 meter dari jalan raya," terang Bambang.
Atas tuntutan warga untuk membangun gerbang perumahan VIP, pihak Nawilis berkeratan mengingat dalam rencana anggaran biaya (RAB) yang diusulkan terlalu tinggi. Disamping itu, pihak Nawilis menganggap bahwa pihaknya juga tidak bertanggung jawab atas pembangunan tugu VIP, karena semua transaksi atas lahan sudah diselesaikan dengan PT Altan.
Setelah melakukan enam kali pertemuan dengan pihak Nawilis, warga RW 19 merasa bahwa pihak Nawilis tidak sama sekali beritikad baik untuk menyelesaikan masalah. Karenanya, warga dan sesepuh RW 19 sudah sepakat bulat untuk tidak ada lagi negosiasi.
"Tidak ada lagi negosiasi, keputusan kami sudah bulat untuk menutup batas jalan milik warga VIP. Pihak Nawilis jangan coba-coba membongkar kembali batas jalan yang buat warga, dan jangan pernah membenturkan warga RW 19 VIP dengan siapa pun," tegas tokoh warga setempat dan warga lain yang hadir.