Dua Srikandi, Walikota Tangsel dan Walikota Visoko Bosnia Saling Curhat
detaktangsel.com PAMULANG - Kunjungan kerja (Kunker) Walikota Visoko Bosnia Herzegovina Ms Amra Babic ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (9/10) merupakan kunjungan tunggal pemerintahan yang dipimpinnya di negeri sejuta pesona, Indonesia.
Menurut Duta Besar RI untuk Bosnia & Herzegovina Subijaksono Sojono, seusai pertemuan delegasi dari Visoko Bosnia Herzegovina dengan jajaran Pemerintah Kota Tangsel, bahwa pemilihan Tangsel sebagai satu-satunya tujuan kunker dimaksudkan agar lebih fokus, dan dapat terealisasi kerja sama yang baik diantara kedua pemerintahan, khususnya di Bidang Perdagangan, Pendidikan, Infra struktur, Teknologi, investasi, dan Sumber Daya Manusia.
"Standard pendidikan di Bosnia Herzegovina diakui di negara eropa dan Amerika. Termasuk juga di bidang Kedokteran dan Teknologi Tinggi di eropa di kembangkan disana dengan SDM-nya dari Visoko," ungkap Subijaksono Sojono.
Sementara itu, dalam penjelasan Walikota Visoko, wilayahnya merupakan wilayah eks penganut faham Sosialis Komunis menuju negara liberal modern dirasa cukup berat mewujudkannya.
"Perang saudara seringkali menjadi kendala, meskipun di Visoko lebih kondusif," terangnya dalam bahasa adat, dan diterjemahkan oleh ahli bahasa yang mendampingi Dubes RI dan delegasi pemkot Visoko.
Dijelaskan Ms Amra Babic, di negaranya, Bosnia & Herzegovina dipimpin oleh tiga (3) orang Presiden yang menjabat secara bergiliran, setiap delapan bulan berganti Presiden.
Terkait dengan pendapatan di pemerintahannya, Walikota Visoko menjelaskan, pendapatan dari sektor pajak, seperti halnya Pajak Pertambahan Nilal (Ppn) dikenakan sebesar 17%. Dari angka itu,
8,85% dibagikan kepada empat (4) tingkatan pemerintahan yang ada di Bosnia & Herzegovina.
Dan, pendapatan bagi hasil dari pemerintah pusat kepada pemerintah lokal/pemerintah Visoko hanya sebesar 10% saja.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dihadapan seluruh delagasi Visoko menjelaskan segala potensi yang ada di Tangsel, termasuk memaparkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak jasa kuliner mencapai Rp35 Miliar per tahun, dan pendapatan dari Pajak Pembelian mencapai Rp 300 Miliar.
Soal pendidikan, menurut Dubes RI di Bosnia & Herzegovina, sistem pendidikan di Bosnia & Herzegovina sangat baik, termasuk SLTA dan Perguruan Tinggi (PT)-nya. Disana terdapat SMA umum, dan Sekolah Katholik , dan semacan SMEA dan STM di Indonesia. Pendidikan terpusat di kota besar seperti Sarazevo.
"Secara umum sekolah teknik cukup bagus. Di Sarazevo yang terkenal Fakultas Kedokteran," imbuhnya.
Dijelaskan, disana terdapat enam (6) Universitas Negeri dan empat (4) perguruan Tinggi (PT) Swasta sebagai tempat dimana generasi muda menimba ilmu pengetahuan (sains & technology).
"Ribuan Warga Negara Turki belajar di Sarajevo, serta pertukaran pelajar di eropa dan Amerika, Saudi Arabia, UAE, serta Malaysia," terang Walikota Visoko.
Kedepan, pertukaran pelajar akan terus dilakukan. "Kami sangat terbuka untuk kerja sama di bidang pendidikan," tambah Walikota muslimah tersebut.
Menurutnya, saat musim summer, program summer schooll banyak diminati.
"Kelulusan Diploma di Universitas di Bosnia diakui di seluruh Eropa," terangnya lagi.
Dalam wilayah negara pecahan Rusia, Visoko merupakan simbol kerajaan di Bosnia Herzegovina.
Hadir dalam kesempatan tersebut, dua (2) orang siswa yang jago bahasa Inggris, bernama Farah Ashila Balqis dan Safira Majory, keduanya siswi kelas 11 IPA 9 Jurusan IPA SMAN 2 Kota Tangsel, yang berkesempatan bertanya seputar pendidikan, dan unjuk kefasihan berbahasa Inggris.