Abdullah Hehamahuwa: HMI Harus Siapkan Pemimpin yang Bebas dari Perilaku Korup
Oleh : Muflih Hidayat*
detaktangsel.com TANGSEL - Terik siang tak melumpuhkan semangat para peserta Latihan Kader II (Intermediate Training) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat. Semangat ini dipicu oleh kehadiran Abdullah Hehamahuwa yang kini menjabat sebagai salah satu petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Abdullah hadir sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut dengan tema "Strategi Menejemen Kepemimpinan dalam Meningkatkan Profesionalisme Organisasi". (30/10)
Baginya, HMI sangat berperan dominan dalam membentuk dirinya hingga menjadi sosok seperti sekarang ini. Di usianya yang senja, Abdullah tak pernah lelah untuk membina kader-kader HMI yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa.
Terkait kepemimpinan, Ia menuturkan "Seorang pemimpin harus bisa menjadikan anggotanya sebagai mitra kerja. Pemimpin dituntut untuk terbuka dengan bawahannya. Dialog dan diskusi adalah media untuk menemukan rumusan terbaik dalam meningkatkan kinerja individu, unit, dan organisasi".
Abdullah sangat menekankan arti kerjasama antar individu dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurutnya, Pemimpin harus bisa membaca kelebihan serta kekurangan anggotanya, supaya Ia mampu memposisikan seseorang sesuai dengan kapasitasnya. Hal ini dirasa perlu demi terciptanya kerjasama yang baik.
"Tak ada seorang pun yang bisa mencapai puncak dalam sebuah perlombaan panjat pinang, kecuali melalui kerjasama antar individu" urainya melalui sebuah analogi cerdas.
Mengenai strategi kepemimpinan, Abdullah menjelaskan "Islam menawarkan sebuah strategi jitu bagi seorang pemimpin. Yakni strategi tauhidiyah. Artinya, Pemimpin harus meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya tempat bergantung dan bersandar. Kesadaran bahwa Allah merupakan dzat pemberi rizki, harus ditanamkan dalam diri seorang pemimimpin".
Keyakinan serta kesadaran yang demikian akan membentuk karakter pemimpin yang teguh dan tangguh dalam menegakan kebenaran. Sehingga tiada rasa takut baginya dalam melawan tirani dan penindasan.
Strategi tauhidiyah akan menjadikan seorang pemimpin tidak bergantung kepada harta dan jabatan. Sehingga pemimpin akan terhindar dari perilaku korup.
"HMI harus siapkan pemimpin yang bebas dari perilaku korup" tutupnya seusai menyampaikan materi.
Hal senada disampaikan pula oleh Dany Ramdhany, selaku Ketua Umum HMI Cabang Ciputat "HMI merupakan organisasi mahasiswa Islam yang tertua dan terbesar di Indonesia. Sudah selayaknya HMI turut berkontribusi dalam mencetak pemimpin-pemimpin yang Islami. Yakni pemimpin yang hanya tunduk kepada Allah SWT" ujarnya.
"Kami resah melihat banyaknya pemimpin negeri ini yang tunduk kepada perilaku korup, tunduk kepada pelemahan supremasi hukum, dan tunduk kepada hal-hal yang sifatnya anti kemanusian" tegasnya dengan raut wajah yang cemas akibat carut marut kondisi negeri ini.
"Dengan kehadiran Bang Dul (sapaan akrab Abdullah Hehamahua), saya berharap lulusan Latihan Kader II HMI Cabang Ciputat mampu menjadi pemimpin yang menerapkan strategi tauhidiyah demi terbentuknya tatanan negeri yang bebas dari perilaku korup" pungkasnya penuh harap.
*Penulis adalah Ketua Umum HMI KOMFUF Cabang Ciputat