Warga Keluhkan Kenaikan BBM Non-Subsidi
detaktangsel.com NASIONAL -- Pada tanggal 1 Oktober 2023, Indonesia merayakan Hari Kesaktian, namun juga disambut dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yang dikeluarkan oleh Pertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia.
Kenaikan harga BBM ini telah menimbulkan dampak signifikan pada masyarakat, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada kendaraan bermotor dalam kehidupan sehari-hari.
Pertamina, sebagai penyedia BBM terbesar di Indonesia, mengumumkan penyesuaian harga pada empat jenis BBM non-subsidi utamanya: Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Mari kita tinjau perubahan harga BBM ini.
1. Pertamax
Harga Pertamax di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya naik sebesar Rp700 per liter. Sebelumnya, Pertamax dijual dengan harga Rp13.300 per liter, namun setelah penyesuaian, harganya menjadi Rp14.000 per liter.
2. Pertamax Turbo
BBM Pertamax Turbo, yang sebelumnya dikenal sebagai bensin paling tinggi di kelasnya, mengalami kenaikan harga signifikan. Harga sebelumnya adalah Rp15.900 per liter, tetapi sekarang telah mencapai Rp16.900 per liter.
3. Dexlite
Jenis BBM Dexlite juga mengalami kenaikan harga, dengan harga saat ini sebesar Rp17.200 per liter.
4. Pertamina Dex
Harga Pertamina Dex naik Rp1.000 per liter sebagai bagian dari penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa harga Pertalite tidak mengalami peningkatan pada periode ini.
Dampak kenaikan harga BBM non-subsidi ini dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Fadil, seorang pengendara sepeda motor yang bekerja sebagai ojek online, mengungkapkan bahwa kenaikan harga BBM telah memberikan dampak signifikan pada kehidupan sehari-harinya.
"Kenaikan harga BBM non-subsidi baru-baru ini telah memberikan dampak yang cukup signifikan pada kehidupan sehari-hari saya dan saya bekerja sebagai ojek online untuk menghidupi kebutuhan saya sehari-hari," kata Fadil
Hal ini juga berdampak pada para pengemudi mobil seperti Gifar, terutama mereka yang mengandalkan kendaraan mereka untuk menghasilkan penghasilan.
"yaa kalau bisa, ini garga BBM gaperlu dinaikin laa, bikin susah aja, ini mobil juga saya pakai untuk antar penumpang. Tolong pemerintah untuk lebih perhatian kepada kami, terutama ojek online," ujar Gifar.
Perubahan harga BBM tidak hanya terbatas pada Pertamina, melainkan juga memengaruhi penyedia BBM lainnya seperti Shell, BP AKR, dan Vivo.
Shell mengalami peningkatan harga sebesar Rp620 per liter hingga Rp980 per liter, sedangkan Vivo menaikkan harga sebesar Rp700 per liter hingga Rp1200 per liter. BP juga mengikuti kenaikan harga dengan peningkatan sebesar Rp700 per liter hingga Rp1080 per liter.