Adapun judul proposal yang diajukan adalah “Pemanfaatan Limbah Bottom Ash menjadi Paving Block dengan Teknologi Modern dan Pemasaran Online Bagi Kelompok Usaha Gya Karya Kelurahan Sukajadi Kabupaten OKU”.

Yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok usaha Gya Karya yang sejak tahun 2015 melakukan kegiatan usaha membuat paving block.

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan solusi terhadap permasalahan perioritas yang dialami oleh mitra dalam hal ini adalah pada kelompok usaha Gya Karya.

Kelompok usaha ini diawali dari usaha pribadi milik Pak Panca Meiyandi dan Pak Subagyo yang masing-masing dirintis di tahun 2015.

Pada Tanggal 14 April 2018 Pak Panca Meiyandi dan Pak Subaygo ditambah anggota lain yang mengusahakan usaha yang sama membentuk kelompok usaha bernama GYA KARYA berdasarkan pada berita acara pembentukan kelompok usaha Nomor 003/GK/IV/2018.

Diawal pembentukan di tahun 2018 anggota kelompok ini berjumlah 7 orang yang diketuai oleh Pak Panca Meiyandi.

Di tahun 2022 jumlah anggota bertambah menjadi 12 orang anggota. Kelompok usaha ini terbentuk karena semakin meningkatnya kebutuhan konsumen akan paving block yaitu mencapai 50 persen per tahunnya.

Meningkatnya permintaan ini karena paving block memiliki beberapa keunggulan yaitu konstruksi yang ramah lingkungan, membantu konversi air tanah, pengerjaan lebih cepat, mudah dalam pemasangan, memiliki ragam bentuk, serta harga yang mudah dijangkau.

Di tahun 2022 kelompok usaha ini menggunakan bahan tambahan limbah bottom ash pada paving block. Bottom Ash merupakan limbah dari hasil pembakaran batubara yang mengandung silika (Si), besi (Fe), aluminium (Al) dan kalsium (Ca) dalam jumlah besar.

Berdasarkan penelitian yang pernah saya lakukan sebelumnya bahwa kandungan silika yang tinggi pada bottom ash menambah 30% kekuatan pada paving block.

Masalah perioritas yang dialami oleh kelompok usaha Gya karya adalah pertama adalah Masalah Produksi. Produksi yang rendah dan permintaan tinggi dikarenakan pengerjaan masih manual, sehingga pada mitra perlu dibuatkan mesin press paving block semi otomatis yang bisa meningkatkan kapasitas produksi. Kedua adalah Masalah Manajemen Usaha. Belum dimilikinya legalitas usaha yaitu berupa izin usaha pada mitra. Ketiga adalah Masalah Digitalisasi pemasaran.

Proses promosi dan pemasaran produk belum memanfaatkan pemasaran secara digital dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, istagram dan whatsapp

Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi mitra adalah :
1. Memberikan solusi dengan memberikan teknologi satu mesin press paving block semi otomatis kepada kelompok usaha, target yang ingin dicapai adalah dengan mesin press ini dapat meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha, produksi 500 buah per hari menjadi 3000 buah per hari,
2. Memberikan solusi tersedianya legalitas usaha berupa izin usaha target yang dicapai adalah terbitnya yaitu NIB (Nomor Induk Berusaha) berbasis resiko, yang mana dengan adanya izin usaha ini sangat membantu dalam pengembangan usaha kedepan dan
3. Tersedianya promosi dan pemasaran secara digital. Target yang dicapai adalah tersedianya akun promosi kelompok usaha Gya Karya di media sosial.

Selain itu kelompok usaha juga diberikan pendampingan dalam pembuatan promosi yang menarik baik konten foto maupun video. Penyajian konten foto dan vidio yang menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen sehingga menjualan menjadi meningkat.

Semua target yang hendak dicapai dalam pengabdian ini sudah terpenuhi. Kelompok usaha kini sudah memiliki teknologi mesin press paving block semi otomatis sehingga kelompok usaha tidak mengalami kesulitan lagi dalam produksi.

Keinginan menghasilkan produksi 3000 buah paving block dapat terpenuhi sehingga pesanan konsumen akan paving block dapat terpenuhi dengan cepat. Selain itu kelompok usaha telah memiliki NIB dengan nomor 1809240114742. Hal ini dapat memudahkan kelompok usaha untuk mengurus perizinan lainnya.

Akun media sosial kelompok usaha Gya Karya pun sudah tersedia. Hal ini juga memudahkan bagi Gya karya untuk mempromosikan usahanya di media sosial.