Bukit Teletubbies Membuahkan Jutaan Imajinasi
Detaktangsel.com KAB. JAYAPURA - Terletak di Kampung Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, Bukit Tungkuwiri menjadi destinasi wisata favorit di Papua. Peminatnya, bukan hanya wisatawan lokal, namun juga wisatawan dari luar Papua. Termasuk mereka adalah rombongan/kontingen peserta Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
Bukit Tungkuwiri yang sering disebut sebagai Bukit Teletubbies memberikan suasana yang amat memanjakan indera penglihatan bagi para pengunjungnya.
Sejauh mata memandang, pesona alam Papua bisa terlihat, termasuk Danau Sentani. Barisan bukit-bukit lainnya nan hijau juga menambah keindahan kawasan wisata Bukit Teletubbies.
"Wah ini mah cakep banget mas, romantis banget tempatnya, kalau disini bisa muncul berjuta imajinasi," kata Indri (31), wisatawan dari Cirebon saat berkunjung ke Bukit Teletubbies, Selasa (9/11/2021).
Indri yang punya hobi melukis mengakui bahwa tempat yang dikunjunginya itu sangat inspsiratif. "Karenas saya hobi lukis, asik juga kalau bisa melukis dari atas bukit ini, tapi saya nggak bawa peralatan," ujar Indri.
Menuju Bukit Tungkuwiri, dari Bandara Sentani Papua maupun atau dari kota Sentani tidaklah sulit. Jalan beraspal pun sudah bisa dinikmati jika ingin berkunjung ke Bukit Tungkuwiri. Jarak menuju lokasi sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Sentani bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Tempat ini juga menjadi destinasi wisata yang sering dikunjungi dan dipadati oleh para pencinta alam, terlebih khusus kaum muda yang senang sekali melakukan explore alam.
Menjelang senja, tempat ini sangat mempesona untuk dijadikan spot berfoto. Di Bukit Teletubbies ini pengunjung juga bisa bernostalgia dengan ditemani sentuhan sang senja.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw sempat mengatakan, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura mencatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Jayapura pada tahun 2016 sebanyak 112,476 orang. Dimana 177 diantaranya adalah wisatawan mancanegara. Dan tentunya jumlahnya terus mengalami kenaikan selama dua Tahun belakangan ini.
"Kami ingin menjadikan daerah ini sebagai kabupaten yang berjati diri, kabupaten yang berdiri diatas potensi sumber daya alamnya. Kearifan lokal, potret masyarakat di kampung-kampung yang benar-benar beradat dan tidak terpengaruh dengan dunia luar," katanya.
Bupati mengatakan bahwa masyarakat adat diberikan kewenangan untuk mengelola semua potensi lokalnya, termasuk kawasan wisata Bukit Tuwungkiri, untuk kesejahteraan masyarakat di kampung itu sendiri
"Kami pemerintah daerah tetap mendukung dengan memberikan dukungan alokasi dana kampung untuk dikelola bagi kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu, kami bentuk kampung-kampung adat untuk memproteksi semua potensi lokal yang dimiliki, dan digunakan untuk kepentingan masyarakat dikampung tersebut," pungkasnya. (infopublik.id/red)