Dalam kesehariannya, sebagaimana diungkapkan Ketua RT setempat Abdul Rahman, almarhum yang hidup seorang diri dengan berjualan alat alat elektronik/listrik selalu membuka tokonya setiap hari.

Menurut Abdul Rahman, sejak hari Sabtu (31/12/2016) lalu, jelang pergantian tahun baru, toko milik almarhum tidak buka (berjualan). Abdul Rahman dan tetangga terdekat pun mengira bahwa pemilik toko sedang liburan akhir tahun, atau berkunjung ke tempat saudaranya.

Kecurigaan Ketua RT dan warga mulai muncul ketika aroma bau menyengat ada di sekitar pertokoan tersebut. Kemudian, Ketua RT berinisiatif untuk menghubungi keluarga (adik) pemilik toko tersebut yang tinggal di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), dan menyarankan untuk datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

"Saya pikir pemilik toko sedang liburan tahun baru. Tokonya tutup sejak hari Sabtu lalu. Tapi, sejak ada aroma bau menyengat, saya berinisiatif menghubungi keluarganya yang tinggal di BSD," ungkap Abdul Rahman.

Abdul Rahman menambahkan, atas kesepakatan keluarga korban, pengurus lingkungan dan aparat kepolisian setempat, rolling door toko milik Djong Lan Tiong dibuka paksa pada Senin Sore (02/01/217sekira Pukul 15.00 WIB, dan mendapati jasad Djong terbaring di atas kasur tempat tidurnya dalam kondisi sudah mulai membusuk.

Setelah melalui penyelidikan dari pihak berwajib dan disaksikan pihak keluarga korban dan pengurus lingkungan, jasad pria bernama Djong Lan Tiong di angkut ambulance dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. (Zal)