Pengunjuk rasa menuntut Kejati Banten segera mengusut dugaan penyelewengan dana Jamkesmas Rumah Sakit Adjidarmo Kabupaten Lebak 2008-2011 sebesar Rp 25 miliar. Kalangan aktivis mahasiswa menuding direktur utama rumah sakit menyelewengkan program Jamkesmas.

Kucuran anggaran Jamkesmas Kementerian Kesehatan senilai Rp 89 miliar. Sedangkan penyerapan ke kas daerah hanya Rp 64 miliar. Sesuai temuan invertigasi BPKP awal 2013, negara mengalami kerugian senilai Rp 25 miliar.

"Seharusnya anggaran dari Jamkesmas masuk ke kas daerah malah entah hilang ke mana," Abdul Rohman, koordinator lapangan aksi unjuk rasa.

Sesuai agenda hari ini (Rabu, 12/3), menurutnya, Kejari Lebak akan menggelar ekpos kasus ini di Kejati Banten. Untuk itu, pihaknya mendatangi Kejati untuk meminta kejelasan sejauh mana kasus ini telah diselidiki. (mow)